Namun Gun Gun tidak memungkiri adanya kader-kader partai politik oposisi yang tiba-tiba masuk dalam koalisi, seperti PAN dan Golkar saat Pilpres 2014.
"Kalau kemudian lihat realitanya, itu banyak kenyataan bahwa banyak partai yang masuk di tengah jalan, terutama setelah proses pemilu," ungkap Gun Gun.
Gun Gun kemudian membeberkan masalah apa saja jika sampai pihak yang dulunya oposisi turut ambil bagian dalam koalisi.
Di antaranya adalah kesolidan dalam tubuh koalisi yang terancam.
"Ya itu ada problem, pertama soal bagaimana mengatasi soliditas, kenapa, karena misalnya seperti PPP dan mitra kongsi pengusung Pak Jokowi kan dari awal sudah konsolidasi," kata Gun Gun.
Ia lalu menyorot pada oposisi yang tiba-tiba menjadi koalisi sehingga belum menyelaraskan tujuan dan masih punya pemikiran yang berbeda.
"Memenangkan, dan tentu mungkin banyak sekali tindakan politik yang sudah diselaraskan, namanya mutual understanding," jelas Gun Gun.
"Kalau misalnya ada tim baru masuk, tiba-tiba menjelang pemerintahan, bisa enggak mengatasi soliditas di internal mitra koalisi?" tuturnya.
• Perbandingan Isi Pidato Pelantikan Jokowi 2014-2019: Dulu Tekankan Kerja, Kerja, Kerja, Sekarang?
Selain itu soal keserasian atau saling paham antara koalisi baru yang berasal dari oposisi serta koalisi lama.
Gun Gun mengingatkan jangan sampai penyatuan antara mantan oposisi dan koalisi menjadi tidak nyaman layaknya 'kawin paksa'.
"Yang kedua soal platform, apakah sedari awal mindset, orientasi ke depannya sama atau tidak," ujarnya.
"Kemudian yang ketiga chemistry yang terbangun dengan si pemilik hak prerogatif, siapa, presiden
Apakah kemudian chemistry-nya terbangun atau tidak, jangan kawin paksa," pungkasnya.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (20/10/2019), Erich Thohir sebelumnya memang menyatakan ingin menteri dari kalangan yang ikut berkeringat memperjuangkan Jokowi.
• Isi Pidato Lengkap Jokowi setelah Resmi Dilantik Jadi Presiden Indonesia 2019-2024
"Saya selalu bilang siapapun yang terpilih saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin," ungkap Erick Thohir saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Erick Thohir berharap Jokowi-Ma'ruf Amin memilih menteri berkualitas yang bisa dilihat dari rekam jejaknya, terutama dalam bidang ekonomi.
Erick Thohir ingin Indonesia bisa siap menghadapi perang ekonomi yang diawali dengan pemilihan menteri yang tepat.
Meski berharap menteri berasal dari koalisi lama, Erick Thohir enggan mengungkap apakah dirinya kemungkinan masuk dalam kabinet.
"Itu semua hak Beliau (Jokowi)," ujar Erick Thohir.
Berikut video lengkapnya (menit ke-1.34):
(TribunWow.com/Ifa Nabila)