"Mungkin saya tidak tahu kampus-kampus lain. Namun yang jelas terkait broadcast di WhatsApp tersebut, kami tidak tahu menahu terkait broadcast yang tersebar seperti itu," ucap Sultan.
Lihat video berikut:
• Ketua DEMA UIN Jakarta Minta Jokowi Kirim Undangan Resmi ke Semua Kampus: Kalau Memang Serius
Sedangkan sebelumnya diklarifikasi pada Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI), Muhammad Nurdiyansyah menyebut tidak akan ada aksi unjuk rasa pada Senin (14/10/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (14/10/2019), Muhammad Nurdiyansyah menegaskan bahwa kabar tentang demo itu hanyalah berita hoaks.
"Itu tidak benar (ada demo). Informasi hoaks ini," ucap Muhammad Nurdiyansyah, Minggu (13/10/2019).
Ia juga menyebut BEM SI belum membuat agenda mengenai unjuk rasa.
"Tidak ada, besok tidak ada agenda aksi dari BEM SI," ujar Muhammad Nurdiyansyah.
Walau begitu, Muhammad Nurdiyansyah mengaku bahwa BEM SI akan melakukan aksi lanjutan dari unjuk rasa yang sebelumnya dilakukan.
Namun agenda lanjutan itu belum dipastikan tanggal pelaksanaannya.
Muhammad Nurdiyansyah mengatakan akan memberikan kabar bila BEM SI kembali menggelar aksi unjuk rasa.
• Polisi Nyatakan Akbar Alamsyah, Korban Meninggal pada Aksi Unjuk Rasa sebagai Tersangka
"Kalau ada pergerakan dari mahasiswa akan dikabarkan kembali," ucap Muhammad Nurdiyansyah.
Kabar mengenai aksi unjuk rasa itu diketahui dari sebuah pesan berantai di akun WhatsApp.
Pada pesan itu disebut akan ada sekitar 2.000 mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.
Selain itu pada pesan tersebut, para mahasiswa ingin menuntut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pencabutan pada UU KPK.
Di pesan itu, mahasiswa ingin agar Jokowi segera mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu).
Dalam pesan itu juga disebut, akan ada penolakan terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKHUP).
(TribunWow.com/Ami)