Disambungnya lagi, menurut Prof Koen bahwa reaksi itu juga muncul dari reaksi sebelum-sebelumnya.
Yakni hubungan sebab-akibat.
"Ini tidak berdiri sendiri-sendiri. (Fenomena) ini muncul karena peristiwa-peristiwa yang lalu," tegas dia.
"Seakan-akan (kebenciannya) terbalaskan," ungkapnya.
Sementara itu kaitan motif pelaku dengan reaksi masyarakat, berbeda.
Prof Koen menilai mereka memilki alasan masing-masing.
"Siapa saja yang bisa membuat seseorang (yang dibenci) sakit, maka yang lain akan terpuaskan," jelasnya.
• Update Kondisi Wiranto setelah Jalani Operasi, Masih Lemah
Kondisi Wiranto
Mantan Menteri Perindustrian periode 2014-2016, Saleh Husin menuturkan kondisi Wiranto.
Diungkapkannya hal itu seusai dirinya menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
"Kami masuk dan melihat kondisi Pak Wiranto yang lagi terbaring lemas dan kami ajak bicara tetapi bicara beliau masih sangat pelan, mungkin masih kesakitan," ujar Saleh.
Saleh bercerita dia sempat berbincang dengan dokter jaga.
Menurut informasi dari dokter itu, pada Kamis (10/10/2019) malam, Wiranto telah menjalani operasi usus.
Operasi di bagian usus dilakukan pasca Wiranto tertusuk benda tajam saat kunjungan di Pandegelang, Banten.
• Akibat Postingan Istri soal Penusukan Wiranto di Medsos, Dandim yang Baru 2 Bulan Menjabat Dicopot
Ia lantas berdoa agar Wiranto bisa segera pulih.