Kasus Ninoy Karundeng

Novel Bamukmin Jubir PA 212 Minta Pihak Ninoy Karundeng Klarifikasi soal 'Habib' yang Ancam Bunuh

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin mengaku kaget turut dikait-kaitkan dengan kasus penganiayaan pegiat media sosial, Ninoy Karundeng.

Sedangkan dirinya tak ada di lokasi dari kejadian hingga saat ini.

"Benar-benar ini membuat saya kaget, karena saya sudah lama tidak ada di sekitar lokasi tersebut, dari sebelum kejadian sampai hari ini saya belum pernah ada di lokasi. Maka saya kaget ada apa saya dikait-kaitkan, dengan kasus kejadian yang ramai saat ini," kata Novel Bamukmin.

Lihat videonya:

Pengakuan Ninoy Karundeng

Ninoy yang juga merupakan relawan Joko Widodo saat Pilpres 2019 ini mengaku tiba-tiba diseret dan diinterogasi dan dianiaya selama dua menit.

Dirinya lalu dibawa oleh sekelompok orang dan dibawa masuk ke dalam Masjid di daerah Pejompongan.

Ninoy menuturkan ada banyak orang yang berada di lokasi tersebut, diucapkannya, lebih dari 10 orang.

Mereka menganiaya Ninoy dan memukulinya.

"Awalnya kan saya habis motret, mereka periksa saya dipukuli di situ, di situ kan sudah banyak sekali orang yang memukuli saya," ujar Ninoy.

"Lebih (dari 10 orang), apalagi kalau di dalam itu lebih banyak lagi karena banyak orang yang datang dan pergi. Saya enggak tahu dari mana, kadang ada rombongan satu atau dua orang atau tiga orang mereka mengintrogasi saya langsung memukul," paparnya.

Kata Ninoy Karundeng soal Penyebab Dirinya Dianiaya dan Diancam: Mereka Marah karena Tulisan Saya

Pegiat media sosial, Ninoy Karundeng memberikan pengakuannya apa yang terjadi saat dirinya di culik dan mengalami penganiayaan pada Senin (30/10/2019) lalu. (Capture Kompas Tv)

Disebutkannya, mereka yang memukuli dirinya menggunakan tangan kosong.

"Semua menggunakan tangan mereka," sebutnya.

Saat ditanyai hal yang paling menakutkan kala dirinya mendapatkan intimidasi, Ninoy mengatakan ada satu kata yang membuatnya hingga kini trauma.

Ia menuturkan diancam oleh seorang yang dipanggil 'habib', bahwa kepalanya akan di pecah menjadi dua.

"Yang paling menakutkan dan sampai sekarang saya rasakan, mereka mau membunuh saya, karena saya hanya dikasih waktu sampai sebelum subuh, saya akan dipecah kepala saya, mau dibelah oleh yang dikatakan dia seorang 'habib' itu," sebut Ninoy mengenang.

Halaman
123