"Kalau misalnya memintan rancangan undang-undang KUHP dibatalkan rasanya itu enggak solid, itu tidak datang dari dialog yang mendalam."
"Yang lain-lain saya rasa juga bisa saya kritik termasuk soal KPK apalagi ada yang terkait dengan sahkan undang-undang PKS dan sebagainya itu," terang Fahri Hamzah.
• 2 Oknum Polisi yang Kejar Mahasiswa Demo di Makassar hingga Masuk Masjid Akhirnya Dipenjara
Meski demikian, sekali lagi ia akan tetap mengapresiasi usaha mahasiswa.
"Ya yang kejahatan seksual itu yang saya khawatir itu tidak well disscused (diskusi yang benar), tetapi dia sudah muncul tetap harus dihargai," puji politisi PKS ini.
Sehingga, Fahri Hamzah menantag mahasiswa untuk menunjukkan bahwa demo itu banar-benar dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi.
Selain itu, untuk menunjukkan seberapa kuat alasan mereka menolak RKUHP dan RUU KPK.
"Tantangan bagi mereka adalah apakah mereka akan relevan atau tidak itu tergantung kemampuan mereka berargumen bahwa itu memang substantif," katanya.
Lihat mulai menit ke 6:01:
Diketahui ada tujuh tuntutan yang disampaikan para mahasiswa dalam aksi unjuk rasanya seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Jateng.
Tujuh tuntutan tersebut yakni meminta agar DPR RI membatalkan draf RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, dan RUU Pemasyarakatan.
Selain itu mahasiswa juga meminta agar DPR RI segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Masyarakat Adat.
Para mahasiswa juga menuntut agar presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk mencabut Undang-undang (UU) KPK dan UU Sumber Daya Air.
Tidak hanya meminta pemerintah menyelesaikan permasalahan RUU.
Mahasiswa juga menuntut adanya kesejahteraan masyarakat dengan menjamin pemberian layanan kesehatan BPJS secara baik.
• Isi Nasihat TNI yang Buat Para Pelajar Asal Banten Pilih Pulang dan Tak Jadi Ikut Demo di Gedung DPR
Mereka juga meminta pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu dan masa kini.
Pada aksi unjuk rasa itu, para mahasiswa meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk bertanggung jawab sebagai kepala negara.
Para mahasiswa itu mengacam akan pergi ke Jakarta bila tidak mendapat respon dari Jokowi.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Amirul Nisa)