Sementara itu, aksi yang akan dilakukan oleh para mahasiswa menjelang pelantikan presiden sudah terdeteksi oleh Badan Intelejen Negara (BIN).
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (3/10/2019), Juru Bicara BIN, Wawan Heru Purwanto menyebut gerakan para mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa masih dapat terkontrol.
• Mabes Polri Ambil Alih Kasus 2 Mahasiswa UHO yang Tewas di Demo Kendari, Polda Sultra Ikut Diperiksa
"Kalau dilihat dari peredaran berita itu kan ngajak terus (aksi) masih akan ada (aksi jelang pelantikan)," ujar Wawan, Kamis (3/10/2019).
Ia juga menyebutkan tindak antisipasi akan dilakukan oleh TNI dan kepolisian.
Wawan menyebut akan melakukan pengamanan saat saat pelantikan presiden dilakukan.
Selain itu, Wawan juga akan berusaha dengan menenangkan publik sehingga tidak terjadi aksi anarki.
"Kita menuju tanggal 20 Oktober (pelantikan) dan kita Insya Allah bisalah, kita lakukan pengamanan-pengamanan secukupnya. Di samping itu kita menenangkan publik sehingga publik tidak melakukan langkah-langkah kontraproduktif," jelas Wawan.
Namuh Wawan menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menjamin hak publik untuk meyampaikan pendapat.
• Demo RUU KPK Bukan Berarti Tak Pilih Jokowi, Mahfud MD: UGM Itu Pemilihnya Pak Jokowi, Zaenal Juga
Wawan juga menegaskan bahwa pemerintah hanya akan melakukan pendekatan secara halus dengan para pengunjuk rasa.
"Tugas kami melindungi segenap bangsa, itu gampang diucapkan tapi susah dipraktekan. Aparat lelah kalau dipancing itu manusiawi melakukan defense. Makanya kita berprinsip melakukan soft approching tidak hard approching. Kalau hard nanti terjadi pelanggaran HAM, harus sabar dan emosional stabil," ujar Wawan.
(TribunWow.com/Ami)