Pada Kamis (27/9/2019) siang, pihak kepolisian membuat pernyataan bahwa dugaan brimop salah.
Argo Yuwono menyebut adanya batu, bensin, dan kembang api adalah milik para pendemo.
• Isi Nasihat TNI yang Buat Para Pelajar Asal Banten Pilih Pulang dan Tak Jadi Ikut Demo di Gedung DPR
Ia menyebut bahwa pendemo berusaha mencari perlindungan di dalam mobil ambulans.
"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," jelas Argo Yuwono.
Argo Yuwono menjelaskan ada enam ambulans yang sempat ditahan.
Tidak hanya ambulans, polda juga menahan semua petugas medis dari enam ambulans tersebut.
Dari enam ambulans itu, lima di antaranya adalah milik PMI dan satu unit milik Pemprov DKI Jakarta.
"Kami menyerahkan mobil ambulans kepada PMI dan Dinas Kesehatan DKI. Kami serahkan dengan perangkatnya. Artinya dengan krunya. Tapi nanti kalau mau dimintai keterangan sebagai saksi, mereka sudah siap," jelas Argo Yuwono.
Sementara itu dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Senin (30/9/2019), pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meminta nama baiknya dipulihkan atas tuduhan membawa batu dan bensin.
• Bersikeras Ikuti Demo Tolak RKUHP di DPR Bersama Mahasiswa, Pelajar: Nenek Saya Ayamnya Banyak
"Kami minta ada rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019).
Widyastuti menyebut bahwa ambulans yang diturunkan merupakan permintaan dari Polda Metro.
"Kami memastikan Pemprov dan Dinas Kesehatan DKI akan selalu mendukung kegiatan masyarakat dalam jumlah besar. Kami akan berpartisipasi menyediakan dukungan kesehatan untuk saat ini dan seterusnya," jelas Widyastuti.
(TribunWow.com/Ami)