Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

BEM Seluruh Indonesia Tolak Undangan Bertemu Jokowi, Ini yang Jadi Alasannya

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

TRIBUNWOW.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia mengungkapkan alasan menolak undangan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Ketua BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) Atiatul Muqtadir, Jumat (27/9/2019).

"Kami memutuskan tidak menghadiri undangan pertemuan dengan Presiden yang sedianya dilakukan hari ini," terang Atiatul di Sekretariat PUKAT UGM, seperti dilansir Tribun Jogja.

Di Mata Najwa Moeldoko Panggil Ketua BEM UGM Bos dan Tertawa Dengar Argumennya, Lihat Reaksi Fatur

Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Muhammad Nurdiansyah (kiri) dan Presiden BEM KM UGM Atiatul Muqtadir, Jumat (27/09/2019). (Tribun Jogja/Alexander Ermando)

Lebih lanjut, Atiatul mengungkapkan alasan mengapa BEM Seluruh Indonesia menolak undangan tersebut.

Ia mengatakan keputusan penolakan diambil berdasarkan pengalaman 2015 silam.

Saat itu, Aliansi BEM Seluruh Indonesia diundang ke Istana Merdeka.

Namun, pertemuan tersebut diselenggarakan secara tertutup.

Akibat pertemuan itu, Atiatul mengatakan aksi mahasiswa terpecah.

Karenanya keputusan menolak undangan Jokowi diambil untuk menghindari kejadian serupa.

"Kami baru bersedia memenuhi undangan jika pertemuan dilakukan terbuka dan bisa disaksikan publik melalui kanal televisi nasional," tegas dia.

Berduka atas Tewasnya Mahasiswa saat Demo, Ketua DPR Bambang Soesatyo: Peluru Bukan dari Polisi

Sebelumnya, Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyah, juga menyampaikan hal serupa melalui keterangan tertulis.

Dilansir Kompas.com, Nurdiyansyah mengungkapkan pihaknya akan memenuhi undangan Jokowi apabila dilaksanakan secara terbuka.

"Menyikapi ajakan pertemuan dengan Presiden Jokowi, Aliansi BEM Seluruh Indonesia hanya bersedia bertemu dengan Presiden apabila dlaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional," kata Nurdiyansyah, Jumat.

Ia menambahkan setiap aspirasi mahasiswa berasal dari kantong-kantong kegelisahan masyarakat akibat tidak sesuainya kebijakan negara dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Nurdiyansyah menyebutkan, berbagai diskusi kritis, tulisan yang beredar, dan rekomendasi kebijakan sudah kerap diajukan.

Halaman
123