Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Yasonna Laoly Malu sampai Tutup Mata Dengar Argumen Mahasiswa soal RKUHP, Lihat Balasan Haris Azhar

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis HAM, Haris Azhar secara terang-terangan memprotes Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly terkait Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Balasan Haris Azhar

Mendengar kritikan pedas yang dilayangkan Yasonna Laoly kepada Mahasiswa, Haris Azhar pun ikut buka suara.

Haris Azhar jawab kritikan Yasonna Laoly kepada Mahasiswa (Youtube channel Indonesia Lawyers Club)

Sebagai mantan aktivis HAM, Haris Azhar tampak membela apa yang telah dilakukan oleh para Mahasiswa.

Bagi Haris Azhar, tidak ada yang salah jika para Mahasiswa tidak membaca secara lengkap soal isi RKUHP.

Haris Azhar pun tak bisa membayangkan jika puluhan ribu Mahasiswa harus membaca dulu secara lengkap RKUHP baru bisa ikut demo.

"Enggak ada yang salah sama teman-teman Mahasiswa. Kalau dia enggak baca RKUHP atau Rancangan UU yang lain. Kalau tadi pak Menteri ikut demo pasti susah juga kita membayangkan puluhan ribu Mahasiswa harus baca sampai turun puluhan ribu," ungkap Haris Azhar.

Lebih lanjut, Haris Azhar pun mengungkap soal alasan kurangnya pendalaman dalam hal pemahaman yang terjadi pada Mahasiswa soal RKUHP.

Sebab menurut Haris Azhar, ada bagian tersendiri di organisasi BEM dalam mengkaji persoalan hukum.

Dan ranah itu bukan lagi ranah ketua BEM atau presiden Mahasiswa.

"Yang saya tahu, saya juga pernah kuliah, kita punya bagi tugas, jadi teman-teman ini kan presiden Mahasiswa. Dia punya bagian bidang yang membaca soal hal yang menjadi dasar mereka turun ke lapangan," ujar Haris Azhar.

Haris Azhar juga mengkritik soal tugas yang seharusnya dilakukan oleh Yasonna Laoly sebagai menteri.

Sebab menurut Haris Azhar, tidak mungkin semua orang bisa membaca secara lengkap isi dari peraturan di website yang dikelola Menkumham.

"Kalau tadi pak Menteri merasa bahwa baca dulu dan lain-lain, saya merasa nomenklaturnya Pak Menteri adalah bertanggung jawab. Ada 60 ribu lebih peraturan yang websitenya dikelola Pak Menteri, enggak mungkin semua orang bisa baca. Pengacara di sini aja belum tentu baca. Tugasnya Pak Menteri menjelaskan," pungkas Haris Azhar.

Karenanya, Haris Azhar pun menyimpulkan bahwa persoalan dasar dari demonstrasi Mahasiswa adalah karena tidak adanya komunikasi antara legislatif dan eksekutif dengan rakyat.

"Saya mau bilang, komunikasi hukum kita, Anda, DPR dengan masyarakat enggak jalan. Datang ke kampus-kampus itu tidak merepresentasikan bahwa mereka sudah berkomunikasi dengan masyarakat luas," kata Haris Azhar.

Halaman
1234