Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Ucapan Ketua BEM UI kepada Masinton Dkk, Sebut Mosi Tidak Percaya hingga 'Dewan Pengkhianat Rakyat'

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video Ketua BEM UI Manik Marganamahendra saat bertemu Masinton Pasaribu dkk, menyerukan mosi tidak percaya kepada DPR hingga menyebutnya 'Dewan Pengkhianat Rakyat'.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra sempat berdialog dengan anggota Komisi III Masinton Pasaribu dan jajarannya, Senin (23/9/2019).

Dalam audiensi tersebut, Manik Marganamahendra mewakili mahasiswa menyuarakan aspirasinya untuk menolak Revisi Undang-Undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Dalam video unggahan akun Twitter @starmistry yang bersumber dari Instagram @bemui_official, Manik Marganamahendra mewakili mahasiswa menyerukan mosi tidak percaya kepada DPR hingga menyebutnya 'Dewan Pengkhianat Rakyat'.

Tanggapi Demo Mahasiswa terkait RKUHP, Jokowi Yakin DPR akan Mendengar: Jangan Tanyakan ke Sini

Kekecewaan Manik Marganamahendra mewakili mahasiswa berawal dari surat kesepakatan yang sudah dikirim melalui Sekjen DPR dan ternyata belum dibaca oleh anggota DPR.

Manik Marganamahendra yang menyampaikan protes beberapa poin juga kecewa lantaran poin yang disorot DPR hanyalah revisi UU KPK dan RKUHP.

"Kita sama-sama mengetahui bahwa bapak-bapak tersebut juga tadi hanya menyebutkan masalah RKUHP dan RUU KPK," ujar Manik Marganamahendra.

"Padahal dalam tuntutan ini masih banyak RUU bermasalah yang kami minta untuk tidak disahkan."

Manik Marganamahendra langsung menyatakan mosi tidak percaya berdasar dari rasa kecewanya itu.

"Intinya, hari ini kami berikan mosi tidak percaya kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Karena hari ini kami merasa kecewa," kata Manik Marganamahendra.

Sosok Ketua BEM UI Manik Marganamahendra yang Ketemu Masinton hingga Serukan Mosi Tak Percaya ke DPR

Manik Marganamahendra juga menyampaikan tuntutan yang lain agar aksi protes mahasiswa tidak ditunggangi pihak tertentu demi kepentingan politik.

"Pertama, tidak boleh ada satu pun yang mempolitisir agenda kami untuk menuntaskan reformasi," tegas Manik Marganamahendra.

Merasa aspirasinya tidak didengar DPR, Manik Marganamahendra mengaku kecewa, mengingat surat kesepakatan sudah ia kirim jauh-jauh hari.

"Kedua, bapak-bapak sekalian selaku Dewan Perwakilan Rakyat ternyata tidak mendengarkan aspirasi kami," ungkap Manik Marganamahendra.

"Ke mana saja bapak-bapak sekalian kalau misalnya kami tanyakan, tanggal 19 September kemarin kami sudah mengirimkan surat tapi bapak tidak ada," lanjutnya.

Manik Marganamahendra menilai Sekjen DPR sudah berjanji untuk menyampaikan isi surat tersebut namun ternyata tidak.

Foto dan Video Demo Mahasiswa di Solo, Peserta Jebol Pagar Hidup, Kocar-kacir Kena Gas Air Mata

Halaman
123