TRIBUNWOW.COM - Aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI yang berlangsung pada Selasa (24/9/2019) akan mendatangkan tambahan massa berupa ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas di seluruh Indonesia.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (24/9/2019), TNI mengerahkan 800 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa di gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat ini.
Dandim 0501/JP Bs letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengungkapkan, pihaknya juga mengerahkan personel untuk berjaga di sekitar Istana Negara, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
"Untuk pengamanan di DPR, kami siapkan 800 personel," kata Wahyu.
Ia menjelaskan, Istana Negara akan dijaga oleh 200 aparat TNI.
• Tunjukkan Selembar Kertas, Mahasiswa Ini Protes di Depan Para Anggota DPR: Kita Sudah Minta Izin Pak
• Presiden Jokowi Tolak Tuntutan untuk Cabut UU KPK hingga Berujung Aksi Unjuk Rasa
Istana negara merupakan satu di antara lokasi yang akan didatangi massa demonstrasi yang menolak pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) KPK dan Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (RUKHP).
"Kami terjunkan 200 personel di sana (Istana Negara)," ujar Wahyu.
Wahyu menuturkan pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa mahasiswa yang turut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.
Pihaknya berharap aksi unjuk rasa berjalan dengan aman dan tertib.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengaku memberi waktu bagi massa untuk melakukan aksi unjuk rasa hingga pukul 18.00 WIB.
Harry menyebut, beberapa anggota massa unjuk rasa juga akan melakukan pertemuan dengan DPR RI untuk menyatakan penolakan terhadap RUU KPK dan RKUHP.
"Kan mereka sudah tahu pukul 18.00 WIB unjuk rasa selesai," tutur Harry.
"Tapi (tergantung) dinamika di lapangan, karena mereka melaksanakan audiensi pertemuan (dengan DPR RI)," lanjutnya.
Meskipun begitu, Harry mengungkap waktu unjuk rasa dapat diperpanjang, tergantung dengan situasi di lapangan nanti.
Hal itu disebut Haryy dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrok fisik antara aparat dengan demonstran.