Kendati demikian, Ikhsan mengakui polisi justru tak berhenti memukul Zaenal.
• Pria Tewas Diduga Dipukuli Tiga Oknum Polisi, Warga Berbondong-bondong Cari Keadilan bagi Zaenal
"Sempat minta maaf, tapi tidak tahu dia lanjut (memukul)," sebut Ikhsan.
Ikhsan menuturkan pemukulan memang awalnya dilakukan oleh Zaenal.
Pamannya yang datang ke Polda untuk meminta motor yang sempat dirazia, memukul petugas polisi dengan tangan kosong.
"Paman saya yang memukul duluan, memukul pakai tangan, minta motor," jelas Ikhsan.
Di lain pihak, Kapolres Lombok Timur, I Made Bagus menyinggung penyakit yang diderita Zaenal, yakni adanya gangguan jiwa.
• Paman Zaenal akan Bawa Kasus Kematian Keponakannya ke Ranah Hukum, Singgung Santunan dari Polres
"Diketahui bahwa yang bersangkutan menderita gangguan jiwa yang dialami sejak 2013," ungkap I Made Bagus.
Selain itu, I Made Bagus juga mengungkap dugaan Zaenal yang ingin mencelakai polisi.
"Kemudian padanya juga ditemukan benda tajam berupa mata bor yang mungkin niatnya akan melukai ya," duganya.
Pada kesempatan tersebut, ia turut mengungkap meninggalnya Zaenal dua hari setelah kejadian.
"Setelah mendapatkan perawatan yang baik, yang bersangkutan terganggu jiwanya pada dua hari kemudian meninggal dunia," lanjutnya.
Kronologi Pemukulan Zaenal oleh Polisi hingga Tewas
Kapolda NTB Irjen Nana Sudjana mengungkap kronologi perkelahian antara oknum polisi dengan Zaenal.
Mulanya Zaenal mendatangi Polres Lombok Timur untuk mengambil sepeda motornya yang disita polisi saat razia operasi patuh.
Zaenal mendatangi lapangan apel Satlantas Polres Lotim pada Kamis (5/9/2019) sekira pukul 20.20 WITA.