TRIBUNWOW.COM - Saksi kasus kematian Zaenal Abidin, pria yang tewas setelah diduga dipukuli oknum polisi Polres Lombok Timur mengungkap fakta baru.
Keponakan Zainal Abidin bernama Ikhsan yang saat itu ada di tempat kejadian perkara mengungkapkan, pamannya tidak hanya dipukul di satu tempat.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Sabtu (21/9/2019), Ikhsan mengatakan Zaenal tidak hanya dipukuli di halaman Satlantas saja.
Melainkan, pamannya juga dipukuli saat berada di mobil patroli.
"Tidak hanya di halaman Satlantas, di atas mobil patroli Satlantas juga dipukul," ungkap Ikhsan saat diperiksa oleh Kepala Sub Direktorat III Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (20/9/2019).
Ikhsan menyebutkan, yang memukuli pamannya di mobil polisi berbeda dengan oknum polisi yang berada di halaman Satlantas.
"Di atas mobil patroli juga dipukul oleh polisi lain, jumlahnya satu orang, waktu itu dipukul mukanya," ujarnya.
Selain itu Ikhsan juga menuturkan bagaimana polisi memukul pamannya.
Zaenal dipukuli dengan menggunakan traffic cone atau kerucut lalu lintas.
• Paman Zaenal akan Bawa Kasus Kematian Keponakannya ke Ranah Hukum, Singgung Santunan dari Polres
Iksan menjelaskan, Zaenal dipukul saat dirinya disuruh untuk memanggil seorang polisi.
Namun ketika kembali, ia baru menyaksikan pamannya dipukuli.
"Satu polisi yang nyamperin kami, kemudian memanggil polisi yang di ujung, karena dia lama tidak mendengar, kemudian saya disuruh panggil. Pas baliknya itu, nah di sana lah saya lihat paman saya itu dipukul pakai kerucut," lanjutnya.
Ikhsan menjelaskan bahwa Zaenal sempat meminta polisi agar berhenti memukulinya.
"Pas dipukul di tempat lantas, dia sempat minta tolong polisi, minta maaf, supaya berhenti dipukul," ujar Ikhsan.
Zaenal juga mengungkapkan permintaan maafnya pada pihak kepolisian.