Terkini Daerah

Anaknya Dipaksa Mengemis hingga Dirantai dan Dipukul Palu, Uang Dipakai Ibu Nyabu dan Ayah Judi

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak kecil mengemis.

TRIBUNWOW.COM - Bocah berinisial MS (9) dipaksa mengemis oleh kedua orangtuanya, ibu kandungnya UG (34) dan ayah tirinya MI (39) serta kerap disiksa dengan cara dirantai hingga dipukul dengan palu.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (21/9/2019), ternyata uang hasil mengemis bocah malang itu digunakan ibu kandungnya untuk membeli sabu dan ayah tirinya untuk berjudi.

Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Indra T Herlambang, menyebut UG positif menggunakan sabu setelah tes urine.

UG (34), ibu yang memaksa anaknya, MS (9) untuk mengemis agar dirinya dan sang suami MI (39) bisa membeli sabu muncul di depan publik saat konferensi pers di Mapolres Lhokseumawe, Aceh, Jumat (20/9/2019). (KOMPAS.com/MASRIADI)

 

Setelah Paksa Anaknya Mengemis Buat Nyabu, Ibu Ini Ludahi dan Tinju Wartawan di Mapolres Lhokseumawe

"Begitu dia pulang, ibunya langsung ambil uang buat beli sabu-sabu. Hasil tes urine ibunya juga positif sabu-sabu," terang Indra, Sabtu (21/9/2019).

"Ayahnya pakai uang hasil mengemis anaknya itu main judi."

Bahkan MS mengaku pernah dipukul menggunakan palu saat tidak membawa uang setelah mengemis.

"Bahkan pernah dipukul dengan palu. Ini sungguh memilukan," imbuh Indra.

Selama pemeriksaan, kedua pelaku tidak mengakui perbuatannya padahal alat bukti sudah jelas.

Mereka juga bersikeras membantah memaksa anaknya untuk mengemis.

"Itu hak dia membantah. Namun alat bukti yang kita punya menunjukan lain. Keduanya ditahan di Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.

Orangtua Paksa Bocah 9 Tahun Mengemis untuk Nyabu, Alasan Rantai Anaknya agar Tak Kabur saat Mengaji

Diberitakan Serambinews.com, Jumat (20/9/2019), Kepala Dinas Sosial Lhokseumawe, Ridwan Jalil, sempat memberikan dua opsi untuk menangani MS.

Opsi pertama adalah untuk merawat MS oleh petugas Dinsos untuk kemudian dibina dan tinggal di panti asuhan.

Yang kedua adalah tinggal bersama keluarga dari ibu kandungnya dan tetap dalam pantuan Dinsos.

Kemudian keluarga ibu kandung MS meminta agar bocah itu dirawat pihak keluarga.

"Tapi akhirnya pihak keluarga dari ibu korban mengambil kesimpulan untuk tinggal sama mereka. Sehingga pastinya kita akan terus mengawasi anak tersebut," ujar Ridwan.

Halaman
1234