Terkini Daerah

Orangtua Paksa Bocah 9 Tahun Mengemis untuk Nyabu, Alasan Rantai Anaknya agar Tak Kabur saat Mengaji

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak kecil mengemis. Motif bocah berinisial MS (9) di Lhokseumawe Aceh dipaksa mengemis oleh kedua orangtuanya, UG (34) dan MI (39) ternyata digunakan untuk membeli sabu.

TRIBUNWOW.COM - Terungkap, motif bocah berinisial MS (9) dipaksa mengemis oleh kedua orangtuanya, UG (34) dan MI (39) ternyata digunakan untuk membeli sabu.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (21/9/2019), kedua orangtua MS sempat beralasan kerap merantai anaknya agar ia tak kabur saat disuruh mengaji.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda Maulana mengungkap alasan membeli sabu itu diakui oleh MI dan UG.

Bocah 9 Tahun Dipaksa Mengemis 2 Tahun, Diborgol hingga Dirantai Jika Tak Bisa Bawa Rp 100 Ribu

“Korban MS, dipaksa mengemis, dan uangnya dipakai kedua orangtuanya untuk mengisap sabu-sabu. Cerita ini diakui oleh MI dan UG,” ujar Maulana, Jumat (20/9/2019).

Maulana menyebut ayah tiri MS, MI selama ini tidak bekerja dan semata-mata mengandalkan hasil mengemis putra tirinya itu.

Jika MS tidak membawa uang seperti jumlah yang ditentukan, maka MI akan mengikat anak tirinya dengan rantai dan memukul kepalanya.

Di bawah paksaan dan penyiksaan itu, MS bisa membawa uang Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.

Jika sampai MS tidak membawa uang banyak seperti keinginan orangtuanya, ia lebih memilih untuk tidur di depan toko karena takut disiksa.

"Jika tak ada uang, MS ini kerap tidak pulang ke rumah. Dia tidur di depan toko orang. Karena takut akan dipukuli oleh orangtuanya," terang Maulana.

20 Anak-anak Dijadikan Pengemis di Medan, Ibu dari 2 Bocah Akui Pasrah karena Kesulitan Ekonomi

Maulana menyebut kondisi MS diketahui oleh warga sekitar yang melapor.

Maulana juga sempat mendatangi dan menyelidiki rumah pelaku di Desa Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh.

Saat Maulana mengunjungi MS, bocah itu dalam kondisi sedang dirantai tangannya.

"Saat kami datang, orangtuanya tak bisa mengelak. Saya ajak warga dan aparat desa. Korban memang sedang dirantai tangannya," ujar Maulana.

Saat itu kedua orangtua MS sempat beralasan merantai anaknya lantaran khawatir ia akan kabur saat disuruh untuk mengaji.

Namun MS langsung membantah dirinya disuruh mengaji.

Halaman
12