Bencana Kabut Asap Karhutla

3 Ironi Karhutla Versi Fadli Zon di ILC, Sindir Gugatan Warga ke Jokowi hingga Blokade POF di Eropa

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan ada tiga ironi yang terjadi dalam bencana kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang telah terjadi di Kalimantan dan Sumatera.

Dikatakannya, bahwa karhutla merupakan persoalan kepemimpinan.

Video Pantauan Karhutla Riau dari Udara, Lahan Hijau Tertutupi Kabut Asap Pekat, Lihat Penampakannya

Ia juga tampak menyindir Jokowi yang pernah marah karena masalah karhutla namun tak bisa menyelesaikannya.

"Salah satu penyebabnya saya kira adalah persoalan leadership, leadership nasional, kepemimpinan nasional, ternyata presiden sendiri marah tidak efektif," sindir Fadli Zon.

"Kalau presiden marah sekali harusnya selesai persoalan ini. Ini marah berkali-kali tapi kebakaran hutan jalan terus," pungkasnya.

Pengendara melintas di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak dengan Kondisi udara yang sangat tidak sehat akibat dari pencemaran kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (11/9/2019). (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Fadli Zon lantas mengutip data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai penyebab karhutla terjadi.

"Dan kebakaran hutannya kenapa? Tadi juga sudah disimpulkan, 99 persen kata BNPB karena manusia."

"Ini data yang menurut saya sangat penting," kata Fadli Zon mengangkat data dari BNPB.

"Plus 80 persen hutan yang dibakar atau kebakaran itu dijadikan kebun. Jadi saya kira faktor kesengajaan sangat tinggi sekali dalam hal ini."

"Karena itu persoalannya adalah di leadership-nya, kepemimpinan nasional, di daerah itu sangat penting," sindirnya kembali.

Dia lantas menuturkan apa yang dilakukan Jokowi justru memperlihatkan bahwa pemerintah kini lemah.

"Jadi mungkin Pak Jokowi ini masih kurang efektif. Jangan terlalu sering marah-marah tapi tidak ada hasilnya, itu percuma. Itu menunjukkan itu justru weak leadership," ulasnya.

Lihat videonya dari awal:

(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)