Terkini Daerah

Zaenal yang Tewas Dipukul Polisi Diberi Santunan, BKBH Unram Curigai Ada Kesalahan SOP

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sahabudin (60), ayah Zaenal Abidin (29), pemuda yang tewas setelah dipukul oknum polisi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (5/9/2019) lalu.

Setelah menjalani perawatan beberapa hari, Zaenal meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).

Anaknya Viral Disebut Pelaku Pembully FA hingga Tewas, Orangtua IB: Kasihan, Anak Saya Ramai Dituduh

Surat Pernyataan Keluarga Zaenal

Surat pernyataan keluarga Zaenal didapatkan dari Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lombok Timur, Eko Rahady dan tertanggal Sabtu (7/9/2019).

Surat pernyataan yang terdiri dari satu lembar itu memuat dua poin.

Poin pertama menyebut pihak keluarga Zaenal tidak menuntut secara hukum atas apa yang menimpa putranya.

Pihak keluarga memaklumi kejadian itu lantaran Zaenal memiliki gangguan jiwa.

“Kami selaku orang tua dan keluarga dari Zaenal Abidin tersebut di atas, tidak keberatan dan tidak akan menuntut secara hukum dari pihak manapun di kemudian hari, atas apa yang sudah terjadi dan yang dialami oleh anak kami tersebut di atas dikarenkan kami selaku keluarga menyadari/memaklumi klondisi anak kami yang sedang mengalami gangguan jiwa.”

Kemudian poin kedua adalah ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian lantaran sudah membiayai perawatan Zaenal selama di rumah sakit.

“Kami selaku orangtua mewakili keluarga mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan/sumbangsih biaya pengobatan/perawatan dan santunan yang telah diberikan oleh pihak kepolisian.”

“Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipergunakan sebagai mana mestinya,” tutup surat pernyataan tersebut.

Keinginan Terakhir FA, Bocah TK yang Tewas Di-bully oleh Temannya Diungkap sang Ibunda

Surat pernyataan itu ditandatangani oleh ayah Zaenal atas nama Sahabudin serta anggota keluarga lain dan bermaterai 6000.

Dengan adanya surat pernyataan itu, Sahabudin menyebut sudah damai dan tak ada masalah lagi dengan pihak kepolisian.

“Kan sudah ada surat itu, katanya sudah damai, tidak ada masalah lagi,” kata Sahabudin.

Sahabudin kini enggan bicara banyak lantaran takut salah berkomentar karena sudah menandatangani surat pernyataan itu.

"Tidak tahu mau ngomong apa, takut nanti salah-salah, karena sudah tanda tangan surat," ujar Sahabudin.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

WOW TODAY: