Warga mendirikan sendiri rumah mereka dengan model rumah panggung di atas rawa-rawa tersebut.
Sebagian besar warga di sana terdaftar sebagai warga RT 3, RT 4, atau RT 11.
Namun, secara lokasi mereka sudah terpisah dan tidak lagi menjadi bagian dari RT tersebut.
Kisah Penghuni Kampung Bengek
Lubang-lubang kecil di tembok menjadi satu-satunya pintu keluar dan masuk bagi warga Kampung Baru.
Sejak didirikan lima tahun yang lalu, kampung ini telah menjadi tempat bagi warga yang mengungsi dari RT 3, RT 4, dan RT 11.
Keputusan untuk pindah ke Kampung Bengek didasari oleh tingginya biaya mengontrak rumah di tempat tinggal mereka sebelumnya.
"Di sana (RT 11) saya ngontrak. Kalau di sini kan rumah punya sendiri," ujar Ati (53), salah satu warga di Kampung Baru.
Rumah-rumah di Kampung Bengek tidak lebih besar dari ukuran 4x5 meter.
• Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang hingga Kesaksian Korban Dump Truk yang Selamat
Semuanya berbentuk rumah panggung dengan tembok yang terbuat dari triplek dan lantai dari kayu gelondongan.
Ketika cuaca sedang tidak bersahabat, tak jarang rumah-rumah tersebut hampir goyah.
"Kalau angin kencang goyang ini," tutur Ati sambil menunjuk tembok rumahnya.
Sama seperti rumah milik warga lainnya, rumah yang ditinggali Ati pun tidak terlalu besar.
Di rumah kecil tersebut, ia berbagi area dengan delapan orang anggota keluarganya.
Rumah yang ditempatinya sekarang dibeli Ati dari orang lain.