Namun, Minah selalu menjawab tidak tahu.
Selama Lebaran, dia juga selalu mengirim makanan ke rumah Misem.
"Saat Lebaran, Misem selalu menanyakan ke mana Supratno, Yono, Heri, dan Pipin. Mengapa tidak pulang-pulang," kata Edi.
"Tetapi saya selalu menguatkan ibu dan mengatakan jika masih berjodoh pasti mereka akan kembali," imbuhnya.
Pasca kejadian tersebut, Edi rencananya akan membawa Misem ke rumahnya yang ada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor.
Edi juga mengatakan, dirinya berharap agar kakak dan ketiga keponakannya dihukum seumur hidup.
"Saya pasrahkan kepada yang Maha Kuasa. Hukuman kejahatan (seperti itu) seumur hidup, kalau tidak seumur hidup bisa membahayakan yang lain, ibu saya atau saya, (jadi) seumur hidup lah," kata Edi seusai pra rekonstruksi di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Warga Soraki 4 Pelaku Saat Prarekonstruksi
Polisi menggelar prarekonstruksi di tempat kejadian perkara, Rabu (28/82019).
Dilansir Kompas.com, prarekonstruksi menghadirkan empat tersangka, yaitu Saminah, Sania, Irvan, dan Putra.
Kegiatan prarekonstruksi tersebut pun menyita perhatian warga yang memadati sekitar lokasi kejadian.
Saat keempat tersangka turun dari mobil dan berjalan menuju rumah Misem yang dijadikan lokasi pembunuhan, warga meneriaki dan menyoraki mereka.
Kanit III Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiansyah mengatakan, dalam prarekonstruksi ini dilakukan 18 adegan yang diperagakan oleh para tersangka.
"Secara garis besar ada 18 adegan, yaitu kronologi pembuatan lubang kubur, proses penguburan, dan lain-lain," kata Rizky sebelum prarekonstruksi.
Rizky mengatakan, prarekonstruksi diperlukan untuk memberi gambaran proses pembunuhan tersebut.