TRIBUNWOW.COM - Calon Pimpinan (Capim) KPK maupun Panitia Seleksi (Pansel) mendapat pro dan kontra di masyarakat.
Beberapa capim maupun pansel dianggap memiliki konflik kepentingan.
"Saya akan langsung bertanya ke yang paling disorot salah satunya adalah Bang Hendardi. Dianggap penuh konflik kepentingan, karena Anda penasehat Polri disebutnya," tanya Najwa Shihab sebagai pembawa acara dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Najwa Shihab.
Menanggapi itu, anggota Pansel Capim KPK, Hendardi mengaku tidak peduli dengan kontroversi tersebut.
Menurut Hendardi, ia dianggap memiliki kepentingan karena jabatannya merupakan sesuatu tuduhan yang tidak berdasar.
• Calon Pimpinan KPK Roby Arya Sebut OTT Buat Pemerintahan Mandek: Saya Tak akan Tangkapin Orang
"Saya kira itu terlalu simplistik, kalau saya tidak pernah nutupi kok jadi penasihat ahli kapolri diangkat pada masa Pak Badrun Inaidi sekitar empat lima tahun lalu, dilanjutkan Pak Gito SK-nya diperpanjang," jawab dia.
Hendardi yang menjadi penasihat Polri menegaskan dirinya sudah berkarier sejak dahulu.
"Tidak pernah saya tutup-tutupi, saya kira reputasi saya ini tidak dibangun tidak hanya pada penasehat kapolri, jauh sebelum ini mungkin sebagian belum lahir atau mungkin masih belajar prakarya," terang Hendardi.
"Tiga empat dasawarsa yang lalu, setidaknya tahun saya 80 saya sudah aktif menjadi pemimpin mahasiswa dan tidak pernah lepas sampai saat ini," imbuhnya.
Selain itu, Hendardi juga menjelaskan bahwa menjadi penasihat kapolri di luar struktur lembaga Polri.
Apalagi, nasihat-nasihat yang diberikannya pada Polri kadang hanya menjadi angin lalu.
• Mata Najwa Undang 20 Capim KPK tapi Hanya 2 yang Datang, Najwa Shihab: Yang Lain Alasan Macam-macam
"Jadi kalau saya duduk itu pun lembaga penasihat Kapolri itu semacam lembaga intens saja, tidak berada di dalam struktur apa Polri jadi hanya memberikan semacam nasihat. Nasihat pun saya kira jarang dibaca oleh Kapolri," jelas dia
"Enggak ada yang baca, kadang mungkin kadang enggak sebulan sekali tidak bergaji itu honor lah," imbuh Hendardi.
Hendardi kemudian menuturkan, kritikan sudah datang sejak sebelum dirinya benar-benar menjadi pansel.
"Ya dari awal kita kan dari panselnya belum dapat SK dari presiden sudah dikritik," kata Hendardi.