Terkini Daerah

Maafkan Warga Temanggung yang Hina Dirinya di Medsos, Habib Luthfi: Sudah Jadi Saudara Saya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Habib Luthfi bin Yahya seusai menghadiri doa bersama TNI, Polri, Ulama dan Masyakarat dalam rangka Pemilu 2019 aman, damai dan kondusif yang digelar Kodim 0710 di Lapangan Makodim 0710 Pekalongan, Minggu (15/4/2019) malam.

TRIBUNWOW.COM - Seorang warga Kecamatan Kedu, Cipto, dinilai meresahkan masyarakat Temanggung setelah mengunggah ujaran kebencian kepada Habib Luthfi bin Yahya melalui Facebook.

Di akun miliknya pada 17 Agustus 2019 lalu, dia mem-posting foto Ketua Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) NU itu bersama istri disertai kata tak senonoh.

Atas perbuatannya itu, perwakilan beberapa organisasi masyarakat (ormas) mengadukan Cipto ke Polres Temanggung.

Jokowi Sebut Lokasi Ibu Kota Baru Belum Ditentukan: Masih Nunggu Kajian

Di antaranya Banser, GP Ansor, dan Pemuda Pancasila (PP).

"Kami adukan ke Polres karena perbuatannya itu meresahkan masyarakat banyak.

Kami khawatir bila tak segera diamankan justru terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Kasat Korcab Banser Temanggung, Lutfi Arifin, kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/8/2019).

Dia mengaku memang yang paling berhak melaporkan adalah yang menjadi objek penghinaan, Habib Luthfi sendiri.

Namun, Lutfi menyatakan sosok Habib Lutfi tak bisa dipisahkan dari warga Nahdliyin.

"Karena itu, hasil koordinasi dengan kepolisian, kami sowankan pelaku ujaran tak pantas itu ke ndalem Habib Luthfi di Pekalongan pada Rabu malam," tuturnya.

Akademisi Sebut Papua akan Pilih Jalannya Sendiri bila Rasisme di Surabaya Tak Ditangani Serius

Rombongan berangkat dari Polres Temanggung menggunakam lima mobil, termasuk Patwal.

Mereka yang ikut mengantarkan ke Pekalongan dari unsur kepolisian, PCNU Temanggung, GP Ansor, Banser, dan Pemuda Pancasila.

Menurutnya, Cipto diterima di kamar pribadi Habib Luthfi.

Bahkan di luar dugaan Lutfi, Cipto disambut hangat dan baik oleh tuan rumah.

Ketika pulang juga mendapat hadiah sarung.

"Sudah dimaafkan, dianggap saudara, dan diberi hadiah lagi. Begitulah kebesaran jiwa Habib Luthfi," tuturnya.

Halaman
12