"Saya meyakinkan diri tentang itu, karena saya memang tidak menganggap bahwa orang membawa bendera Tauhid itu radikal."
Ia mengatakan juga memiliki banyak kalimat Tauhid di rumahnya.
"Wong di rumah saya banyak kalimat Tauhid, di rumah saya ini, tanyakan saja pada reporter Anda ini di sebelah kiri saya ada kalimat Tauhid."
"Allahu somad, hanya Allah-lah tempat meminta. Itu lukisan Amri Yahya tahun 82. Saya pasang di ruang saya," pungkasnya.
Lihat Videonya di Menit ke 9.19
Asal Mula Mahfud Menuturkan 'TNI Kecolongan'
Mahfud MD menjadi perbincangan saat mengungkapkan kata 'TNI kecolongan'.
Mahfud MFD lalu menceritakan awalnya kalimat itu muncul saat ia diminta wartawan untuk menanggapi seorang remaja bernama Enzo yang lolos seleksi TNI.
"Begini lho ceritanya, saya pulang dari Rusia. Sesudah itu saya ke Denpasar, begitu saya ke kantor di Jogja, itu ada 4 wartawan," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD lalu ditanyakan mengenai kabar Enzo yang diterima di Akademi Militer yang disebutkan terpapar radikalisme.
"Wawancara ke saya 'Pak gimana tentang Enzo Allie itu' lho kenapa? Saya baru pulang dari Muskodam dari Denpasar, enggak dengar berita apa-apa. 'Begini, ini TNI menerima Enzo di Akmil, ternyata ia diduga terpapar radikal," ujar Mahfud MD.
• Mahfud MD Tegaskan Dirinya Ahli Tauhid, Ungkap Selalu Kumandangkan Azan Tauhid saat Anak Lahir
Ia lalu mengatakan tak ada kalimat tauhid yang disebutkan, hanya dugaan Enzo terpapar radikalisme.
Mendapati ada dugaan perwira Akmil terpapar radikalisme, Mahfid MD pun sontak mengatakan TNI kecolongan.
"Enggak ada kata Tauhid, saya juga enggak tahu apa kasusnya, oh saya bilang begini 'kalau itu benar bahwa ada orang radikal masuk ke Akmil, berarti kecolongan dong TNI," ungkap Mahfud MD menjelaskan.
"Tetapi juga tertulis diberita itu, saya sendiri ragu TNI kecolongan karena TNI itu ketat, memasukkan orang itu rekam jejaknya dari keluarganya di kampung, gurunya, kakeknya itu sudah dijejak lebih dulu," tambahnya.