Sementara itu isu Ahok menjadi menteri, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Sotarduga dengan tegas membantah.
Ahok disebut belum memiliki niat untuk kembali terjun dalam pemerintahan.
Eriko mengatakan, pihaknya masih ingin Ahok terlebih dahulu mengurus pribadinya sendiri sebelum kembali kancah pemerintahan.
"Jadi biarlah kita berikan kesempatan beliau, PDI Perjuangan memberi kesempatan kepada beliau untuk menata kehidupannya dulu. Soal nanti politik atau apa, nantilah. Tanyakanlah kepada beliau," jelas Eriko dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (9/10/2019).
• Kongres PDIP Sudah Dua Kali Tercoreng dengan OTT KPK Tahun 2015 dan 2019, Ini Kronologi Lengkapnya
Eriko menjelaskan, Megawati memberikan sambutan spesial pada Ahok untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa PDIP ingin mengajarkan toleransi atas segala perbedaan.
"Di tengah esensi pelbagai perbedaan, di tengah sekarang problem radikalisme ya, problem politik identitas, kita tidak boleh mengabaikan yang namanya prinsip kita saling menghargai, saling bertoleran, saling menghormati," ujarnya kepada wartawan, Kamis (8/8/2019) malam.
Selain itu, sambutan khusus tersebut untuk menunjukkan bahwa Megawati sebagai Ketum PDIP itu tak pernah meninggalkan kadernya tersebut.
Megawati masih peduli dengan Ahok meski pria 53 tahun itu sempat berurusan dengan masalah hukum.
"Kita tidak pernah meninggalkan beliau, dan tidak pernah mau mengatakan bahwa karena ada hal seperti itu (masalah hukum) dia bukan bagian kita. Nah itu yang ingin ditunjukkan oleh ketua umum kami," ujar Eriko.
Pada acara Kongres V PDIP di Bali tersebut, Ahok mendapat sambutan langsung Megawatii.
"Di sini juga ada, ya karena sudah jadi kader PDI Perrjuangan namanya BTP, BTP, Basuki Tjahaja Purnama," seru Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat berpidato dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Kompas TV.
Mendengar hal itu, Ahok yang juga memakai baju merah langsung berdiri.
Seruan Megawati itu juga disambut riuh tepuk tangan hadirin.
• Foto Momen Jokowi, Prabowo Subianto, dan Megawati Duduk Bersama di Kongres V PDIP di Bali
Sambil berceloteh, Megawati menegaskan nama Basuki Tjahaja Purnama biasa dipanggil dengan Ahok.
Presiden Republik Indonesia ke-5 itu, merasa heran mengapa orang Indonesia sering mempermasalahkan nama seseorang.