Di India, kasus pemerkosaan merupakan kasus yang paling banyak tidak dilaporkan ke pihak berwajib.
Sekitar 90 sampai 95 persen warga di India enggan melaporkan kasus pemerkosaan kepada pihak berwajib.
• Aktor Star Trek Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 6 Muridnya, Sempat Ditahan di Bandara
Menurut pemerintah setempat ,data dari tahun 2007 sampai 2016, kasus mengenai kekerasan seksual kepada perempuan naik sebesar 83 persen daripada sebelumnya.
Setiap jamnya setidaknya ada empat kasus pemerkosaan yang dilaporkan.
Diketahui bahwa di India, tingkat hukum untuk kejahatan terhadap permpuan sangatalah rendah.
Menurut data resmi pada tahun 2016 mengenai kejahatan permpuan hanya 18,9 persen, data tersebut adalah yang terendah selama satu dekade ini.
Sedangkan rata-rata tingkat hukuman untuk semua kejahatan adalah 47 persen.
• Ayah Kaget Baca Isi Chat Anaknya dari Ketua RT, Ternyata si Anak Jadi Korban Pemerkosaan sejak 2017
Atas tingginya kasus kejahatan terhadap perempuan di India, khususnya pemerkosaan, terbentuklah sebuah gerakan yang diharapkan bisa menghentikan kekerasan seksual terhadap wanita dan anak-anak.
Gerakan itu bernama 'The Dignity March', sekitar ribuan wanita berjalan sepajang 10 ribu kilometer melintasi India dan melewati 200 distrik untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran tentang prevalensi kasus pemerkosaan.
'The Dignity March' melakukan pawai berjalan kaki mulai dari Mumbai pada Desember 2018 dan berakhir di Delhi pada Februari 2019.
'The Dignity March' mengambil tema mengenai buruknya budaya 'mempermalukan dan menyalahkan' korban.
Para aktivis juga berpedapat bahwa budaya seperti itu membuat korban tidak mendapat keadilan dan pelaku terbebas dari jeratan hukuman.
(TribunWow.com/Desi Intan)
WOW TODAY