Dia dibebaskan dari penjara dan malah diperintahkan untuk menyelesaikan perintah komunitas 12 bulan dengan 30 hari kegiatan rehabilitasi.
Hawes juga diperintahkan untuk membayar 85 poundsterling (sekitar Rp 1,5 juta) dan biaya tambahan korban sebesar 85 pundsterling lainnya.
Atas putusan tersebut, Yarhan mengaku kecewa.
Menurutnya, Shadow hanya sedang mengendus di dekat rumah Hawes.
"Shadow hanya bermain-main di dekat rumahnya (Hawes). Kucing melakukan apa yang mereka lakukan. Mereka adalah hewan yang senang menjelajah dan mereka bebas berkeliaran," kata Yarhan.
"Dia (Hawes) kemudian mengambil Shadow dan melemparnya ketika dia sedang mengendus di sekitar sana. Aku tidak tahu mengapa dia (Hawes) melakukan ini."
• Viral Bocah 2 Tahun Dimakan Hidup-hidup Buaya di Kandang, Ayah Syok Lihat Tengkorak Jadi Rebutan
Yarhan menilai, yang dilakukan Hawes adalah bentuk penghinaan.
"Ini merupakan penghinaan bagi semua pemilik hewan. Hukuman ini memalukan dan terlalu lunak," kata Yarhan.
"Ini juga penghinaan bagi semua orang yang menderita PTSD. Ini bukan alasan."
"Ini memalukan. Hawes perlu hukuman yang lebih keras karena telah melakukan penyiksaan terhadap hewan, jelas pengadilan tidak peduli. Seluruh komunitas muak," ungkapnya.
(TribunWow.com)
WOW TODAY