Sidang Sengketa Pilpres 2019

Mengenal FoxPro, Software yang Digunakan Saksi BPN Prabowo-Sandi untuk Tunjukkan NIK Siluman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perangkat lunak atau software FoxPro sedang jadi pembicaraan lantaran digunakan oleh saksi tim hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Idham Amiruddin sebagai software DPT.

Idham Amiruddin, melalui FoxPro, menunjukkan apa yang disebutnya 'data invalid' atau pemilih yang salah satu elemen datanya tidak ada.

"Misalnya (yang tidak ada), status perkawinan, misalnya usia perkawinan, misalnya KK nya enggak ada. Tidak mungkin KTP muncul kalau orang belum punya KK," ujar Idham Amiruddin dilansir TribunJabar.id, Selasa (25/6/2019).

Reaksi Wiranto dan Luhut soal Imbauan Prabowo Jelang Putusan MK: Negeri Ini Bukan Milik Satu Orang

Ia pun kemudian berupaya membuktikan soal data invalid tersebut dengan FoxPro.

Idham tampak mengetikkan ke dalam kolom 'command' di FoxPro.

"Saya suruh komputer ini untuk mencari pemilih yang tidak punya nomor pemilih. Kalaupun ini tidak ada nanti kita lihat nomor KK," katanya.

"Ini dia. Ada 1354 orang yang tidak punya nomor KK. (Tapi) ada KTP-nya," lanjutnya.

Idham kemudian mengetikkan kembali sesuatu ke dalam FoxPro.

Ahli dari pihak terkait Prof Edward Omar Syarief Hiariej (kiri) dan Dr Heru Widodo saat memberikan keterangan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) presiden dan wakil presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (21/6/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengar keterangan saksi dan ahli dari pihak terkait yakni paslon nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin. (Tribunnews/Jeprima)

"Apakah ini data palsu? Saya mau lihat ini data dari KPU. Saya cari secara normal. Ini saya mau cari secara normal," ujarnya.

Setelah beberapa saat, lalu muncul data diri seseorang.

"Ini nomor pemilih ada. Sekarang kita lihat nomor KK-nya. Saya kenal saya mau lihat di sini. Apakah dia punya nomor KK?"

Terlihat, di kolom nomor KK hanya tertulis angka nol dan tanda bintang.

Aksi Idham tak berhenti di situ.

Ia kemudian berupaya menunjukkan sejumlah pemilih yang mempunyai NIK sama.

Setelah mengetikkan sesuatu ke software tersebut, muncul data-data pemilih.

"Untuk yang NIK-nya seperti ini saja, ada 290 orang. Salah satunya bernama Lambok Maruli. Untuk seri NIK ini ada 137 orang, salah satunya atas nama Sugiarto," ujar Idham.

Halaman
123