Sidang Sengketa Pilpres 2019

Jika Prabowo Menang, Miftah Sabri Berharap 02 Tak Ajak Koalisi 01 Bergabung: Biar Demokrasi Sehat

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Miftah Sabri menuturkan langkah rekonsiliasi tidak tepat untuk menjadi agenda pertemuan dua capres pilpres, kubu 01 Joko Widodo(Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Tanggapan TKN

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menanggapi kabar Gerindra akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Menurutnya, Gerindra pantas mendapat tawaran untuk masuk ke KIK.

Dikutip dari Kompas.com, Arsul mengungkapkan bahwa Gerindra dianggap menjadi lawan kontestasi pemilu yang gentle oleh pihaknya.

Sebab, partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto itu menggunakan jalur konstitusional dalam menyelesaikan sengketa pemilu.

Mahfud MD Singgung Status Maruf Amin saat Perkirakan Hasil Putusan MK: Anak Perusahaan Bagian BUMN

"Ada memang sebagian partai di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (24/6/2019).

"Kenapa? Karena Gerindra dianggap lawan kontestasi yang gentle yang menggunakan jalur sesuai Undang Undang (UU) untuk kontestasi," sambungnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arsul Sani. (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Namun demikian, Arsul menyatakan bahwa keputusan bergabung atau tidak tetap diserahkan sepenuhnya oleh Gerindra.

"Sekali lagi, apakah Gerindra berkenan atau tidak, ya itu kami kembalikan kepada mereka," jelas Arsul.

"Yang jelas kami lebih hormat daripada yang proses pemilunya belum selesai lebih pengin belok begitu," tandasnya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Atri)

WOW TODAY