"Kedua kita juga punya kebutuhan ke depan untuk agenda 2024 jadi tentu kita harus mensukseskan dan menyiapkan segala sesuatu untuk AHY memang yang kita persiapkan tarung di 2024 untuk merebut kepemimpinan nasional."
"Pak Jokowi sekarang di periode keduanya ingin berakhir cantik, berakhir elegan, seperti Pak SBY yang mengakhiri 10 tahun kekuasaannya dengan cara yang elegan, tentu Pak Jokowi ingin juga hal yang sama, tentu Pak Jokowi tidak ingin berakhir di periode keduanya dengan cara yang tidak enak tidak elegan di mana kondisi Indonesia tidak baik."
Sementara dari sisi Demokrat, AHY merupakan kader yang mulai dipersiapkan partai untuk melaju di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Selain menjalin relasi dengan presiden saat ini, AHY juga didorong untuk menjadi bagian dari presiden yang menjabat.
"Nah Partai Demokrat membutuhkan AHY ini punya sesuatu untuk dijual 2024, kita paham betul memang posisi AHY saat ini The Rising Star, pendatang baru di dunia politik yang kemudian namanya meroket ke atas di kancah perpolitikan nasional,' kata Ferdinand.
• Majelis Tinggi Demokrat Bicarakan Kemungkinan Partainya Nyatakan Sikap Tak Harus Tunggu Putusan MK
Persiapan itu termasuk mengajukan AHY menjadi orang yang berada di dekat presiden 2019-2024.
"Beliau (AHY) punya modal politik yang sangat kuat, punya trah politik yang sangat kuat," tutur Ferdinand.
"Tentu ini kita perkuat maka ketika AHY nanti dibutuhkan dan memang partai menugaskan Beliau untuk memenuhi kriteria-kriteria tertentu sebagai pemimpin tentu Beliau akan kita persiapkan untuk menduduki jabatan tertentu sepanjang diajak oleh Pak Jokowi."
"Kalau tidak diajak kan kita tidak bisa memaksa dan kita tidak akan meminta, jadi ini kebutuhan antara Partai Demokrat dengan Pak Jokowi."
Lihat videonya menit ke 4.08:
• Soal Kabar Retaknya Koalisi dengan Prabowo, Pendiri Demokrat Bocorkan Adanya Polemik Internal Partai
Sebagaimana diketahui, kabar terkait kemungkinan Partai Demokrat akan bergabung ke koalisi 01 terus mencuat sejak adanya sejumlah pertemuan yang terjadi antara AHY dengan Jokowi.
Awalnya, AHY dan Jokowi bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Lalu, pertemuan kedua terjadi di Istana Merdeka Bogor, Rabu (22/5/2019).
Selanjutnya, saat Jokowi menyambangi kediaman keluarga SBY di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (1/6/2019), untuk melayat istri SBY, Ani Yudhoyono yang meninggal dunia karena kanker darah yang dideritanya.
Pertemuan juga terjadi keesokan harinya, saat Jokowi menjadi inspektur upacara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019).
Tiga hari berselang, yaitu pada hari pertama lebaran Idulfitri, Rabu (5/6/2019), anak-anak SBY, AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan istri mereka kemudian kembali bertemu Jokowi yang menggelar open house di Istana Negara Jakarta.
Atas intensnya pertemuan tersebut, kabar terkait akan bergabungnya Demokrat ke kubu 01 pun semakin kuat.
(TribunWow.comAtri/Ananda)
WOW TODAY: