"Saya pikir bahwa sudah saatnya abang-abang kita yang kemarin ikut menjadi capres atau cawapres, ini kan pertarungan sebentar lagi selesai, kita tunggu di Mahkamah Konstitusi, apapun hasilnya, kita harus patuh kepada hukum," tegas Bahlil.
"Sudah barang tentu dalam mengelola negara yang begini besar itu harus ada kolaborasi, harus ada komunikasi yang baik. Bukan persoalan menang dan kalah."
"Mereka ini adalah tokoh-tokoh bangsa yang harus memperlihatkan jiwa kesatria dan jiwa kenegarawanannya."
"Jadi menurut saya, sebenarnya ini harus kalau kita berpikir masa depan bangsa dikedepankan, kedua-duanya harus saling aktif. Jangan sebelah saja," ungkap dia.
Atas pemaparannya tersebut, Bahlil pun menganggap bahwa apa yang disampaikan Andre tersebut meruapakn pandangan yang minim pemahaman.
"Saya pikir tidak ada sebuah dialog yang semu, apa yang disampaikan Andre itu saya pikir sebuah pandangan yang sangat minim pemahaman," tegasnya.
Simak videonya mulai menit ke 4.47:
Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Andre Rosiade menyatakan bahwa capres 02, Prabowo Subianto siap bertemu dengan capres 01, Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan Andre menjelaskan, Prabowo siap bertemu dengan Jokowi tanpa perantara dan basa-basi politik.
"Insya Allah Pak Prabowo siap bertemu Pak Jokowi," tegas Andre dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (25/5/2109).
"Tanpa perlu ada pihak ketiga, tanpa makelar, tanpa perantara, tanpa basa-basi politik di media," sambungnya.
• TKN Ungkap Prabowo dan Jokowi Sudah Komunikasi Lewat Telepon: Tapi yang Diharapkan Publik Pertemuan
Andre juga mengungkapkan, jika kubu 01 ingin melakukan rekonsiliasi kepada kubu 02 maka disarankan untuk langsung menghubungi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Saran saya kalau mau rekonsiliasi, silakan telepon langsung Pak Prabowo," jelas Andre.
"Keduanya kan selama ini berhubungan baik. Ajudan Pak Jokowi punya nomor telepon ajudan Pak Prabowo, bisa bicara langsung di telepon," tambahnya.
Sebelumnya, Andre yang menjadi narasumber di program Layar Pemilu Tepercaya seperti diunggah di saluran YouTube CNN Indonesia, Jumat (24/5/2019) juga menyampaikan hal serupa.