Melengkapi unggahan tersebut, akun Rehan Baraba membagikan kronologi penganiayaan yang dialami oleh korban.
Berikut keterangan lengkapnya:
"Kronologis kejadian :
1. 20 menit sebelum bel pulang sekolah VA WA minta dipesenin taksi berhubung sopir lagi antar Phoebe daftar ulang ke Atmajaya dan urus job untuk PRJ nanti.
2. Waktu sopir sampai sekolah dia huungi Stanley (papanya VA) trus tanya : ‘berapa lama saya harus tunggu’, dijawab : ‘Mas kan baru sampai, parkir aja dulu di kantin sekolah karena anaknya baru 10 menit lagi bel’. Si sopir trus jawab sesuatu tapi kurang jelas, hanya kata terakhir yang ditangkap papanya VA yaitu dia teriak : ‘siap, siap’ tapi dengan nada dan cara yang menandakan dia enggak suka. Makanya papanya trus WA VA bahwa kalau sudah di taksi, kabarin papanya. Dan karena perasaan enggak enak, papanya telepon juga waktu VA sudah di tol untuk memastikan VA baik-baik aja naik taksi ini.
3. Waktu taksi tiba depan rumah, VA masuk dengan muka cemberut seperti kesal, dia bilang sopir enggak jelas, di tol ngebut dan jalannya zig zag sampai hampir nabrak mobil lain. VA saking ketakutan, sampai teleponan dengan temannya jadi kalau di jalan terjadi apa-apa, posisi terakhir diketahui oleh temannya.
4. Papanya keluar rumah untuk bayar taksi, sekalian menegur si sopir karena tidak sopan, baik saat sampai di sekolah dengan menelepon dan bertanya : ‘berapa lama saya harus tunggu’ dan saat nyetir di tol ngebut sehingga membahayakan nyawa anak kami’. Suami saya buka pintu mobil, bilang mau lapor ke bluebird. Bukannya minta maaf, si sopir malah jawab : ‘yang penting sudah sampai kan’. Suami saya jawab akan lapor ke blue bird (sampai 3x), masih dengan nada yg sama, dalam arti tidak bentak-bentak.
5. Sopir enggak terima mau dilaporkan, tiba-tiba dia lepas seatbealtnya, keluar mobil sambil melepas kemeja kerjanya hingga cuma terlihat pakai singlet (kaos dalam), lalu membungkuk ke dalam mobil seperti mau mengambil sesuatu sehingga papanya VA masuk kembali ke dalam rumah untuk mengambil ‘senjata’ (tongkat baseball), saat itu belum jadi bayar.
6. Sopir tiba-tiba mengeluarkan HP dan mulai merekam dirinya seolah-olah ‘dizalimi’ oleh tamunya, yang sudah diantar terus malah marah-marah enggak terima. Saat papanya VA hampiri dia, si sopir dengan sengaja membody, merangsek maju sambil membenturkan badannya ke badan papa VA seolah memancing keributan fisik. Akhirnya justru dia sendiri yang pukul duluan, menonjok ke arah wajah papanya VA tapi meleset dan hanya kena kepala bagian samping. Saat papanya VA balas, VA yang saat itu masih pegang HP dan sedang bicara dengan petugas di call center bluebird berusaha memisahkan karena dia enggak mau papanya kenapa-kenapa.... eeeh si sopir balik marahnya ke VA, dia bilang : ‘apa kamu anak kecil, cewek juga, bisa apa kamu’ , lalu dia memukul ke arah wajah putri kami dengan telapak tangan dan punggung tangan, kena di bagian pelipis dan pipi sehingga memar dan pandangan mata VA sempet buram dan kepala pusing. Pukulannya sangat keras karena si sopir sangat emosi. Kamisebagai orang tua, belum pernah sekali pun memukuli putri kami, dengan alasan apapun. Tentu saja papanya tambah emosi melihat dan mendengar perkataan VA bahwa dia digampar si sopir. Hampir saja si sopir dihajar pakai tongkat baseball jika saya tidak cegah dan ambil tongkat itu. Selama keributan fisik ttadi papa VA hanya dorong-dorongan saja dengan si sopir kecuali waktu dia ditonjok, papanya VA balas tapi tidak sampai memukul dengan tongkat yang dari tadi dia pegang
7. Karena sudah merasa melakukan kesalahan fatal, sopir berusaha kabur. Satpam kompleks yang sedang dipanggil oleh karyawan kami belum muncul juga dari pos jd VA berdiri menyandar bagian belakang mobil untuk menghalangi sopir. Ternyata sopir bener memundurkan mobilnya (gang rumah kami adalah jalan buntu jadi mobil harus mundur ataupun putar balik) dengan kecepatan tinggi. Saya melihat gelagat sopir mau tancap gas, langsung tarik anak saya kalau tidak saya tarik, cerita bisa lain, putri kami bisa celaka dan masuk RS. Saat sedang mundur untuk kabur, satpam datang dibonceng motor dan langsung menghadang mobil sehingga dia terpaksa berhenti. Adu mulut kembali terjadi karena sopir merasa tidak bersalah bahkan dia merasa kami keroyok. Sampai dia melontarkan kalimat bahwa dia sedang puasa dan dia ini warga negara Indonesia. Lalu dia anggap kami apa ? Orang asing ? Dia berusaha membentuk opini satpam bahwa kami menzolimi orang Indonesia.
8. Akhirnya satpam minta dia untuk pergi dan sebelum masuk mobil dia mengeluarkan kalimat ancaman akan membawa teman-teman nya mencari anak kami di sekolahnya (setelah kami usut, taksi ini dr pool Puri). Dia juga mengancam kami bahwa dia akan mencegat kami jika masuk pintu tol (entah pintu yg mana yg dimaksud). Setelah kejadian tersebut, papanya VA langsung menghubungi call center bluebird kembali dan diminta untuk menelepon layanan pengaduan. Kami ceritakan dan video-video tsb kami kirimkan ke nomor WA pengaduan bluebird ysng diberikan kepada kami. Malamnya bersama pengacara kami, Bpk. Michael Laluyan Sondakh, SH, kami membuat laporan resmi ke Polsek Pondok Gede dan pukul 20.30 ditemani salah satu petugas polisi, VA diantar ke RS Asrama Haji untuk Visum. Hasilnya, perbuatan sopir tadi memenuhi tindak pidana penganiayaan tingkat B, karena dilakukan pada anak dibawah umur (VA baru 16 tahun, kls 10). Kami sudah menginfokan kepada pihak bluebird bahwa kami sudah melaporkan kasus ini ke polisi dan kami tidak mau damai. Kami siap bertemu pimpinan bluebird untuk mempidanakan perusahaan taksi ini beserta sopirnya," tulis akun Rehan Baraba.
Terkait video viral tersebut, sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak yang bersangkutan.
Kabarnya kasus ini dibawa oleh pihak korban ke kepolisian dan tidak menempuh jalur damai.
WOW TODAY:
(TribunWow.com)