Pilpres 2019

Jika Prabowo-Sandi Menang, Bisa Terjadi Pertarungan Ketiga Jokowi Versus Prabowo di Pilpres 2024

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Joko Widodo di Pilpres 2019

TRIBUNWOW.COM - Pesta demokrasi Indonesia digelar hari ini, Rabu (17/4/2019).

Dalam pemilihan Pilpres 2019, dipertemukan kembali Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Ini adalah pertemuan kedua Jokowi dan Prabowo dalam kontestasi Pilpres.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Effendy Gazhali sempat memberikan komentar terkait gelaran pilpres dua kali berturut-turut yang diisi oleh nama capres yang sama.

Hal ini dikemukakan Effendy dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, tvone, 15 Agustus 2018 lalu.

Mulanya, Effendy mengatakan pertanyaan dari anak temannya yang bertanya kepadanya terkait selalu dua nama yang bertarung dalam dua pilpres yang bersamaan.

Pertanyaan dari anak itu pun mengisyaratkan jika hanya ada dua pilihan untuk presiden dalam memimpin Indonesia pada periode-periode selanjutnya.

Hasil Quick Count Litbang Kompas yang Meleset Kurang dari 1 Persen Dibanding KPU, Cek di Sini

"Ada anak dari teman saya menyampikan pada bapaknya, kalau nanti Pak Jokowi misalnya kalah, lalu Pak Prabowo yang jadi presiden, lalu sesudah itu lima tahun kemudian Pak Jokowi maju lagi ya? Jadi kita terus saja, Jokowi Prabowo, Jokowi Prabowo," ujar Effendy Ghazali sembari menirukan anak temannya yang bertanya.

Pertanyaan itu pun disambut tawa dari penonton yang turut hadir di studio.

Atas pertanyaan itu, Effendy menjawab jika hal ini akan diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya jawab tenang saja ini memang pemilu serentak yang saya ajukan, sementara ini menyedihkan, tapi KPU punya waktu sampai 16 November untuk menyelesaikan persengketaan, calon DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, moga-moga ini mengetuk hakim-hakim konsitusi untuk memutuskan sesuatu yang mulia, dan mereka bukan dari kerjaaan ubur-ubur," jawab Effendi yang diakhiri dengan kelakarnya.

Dahlan Iskan Putuskan Pilihan ke Prabowo, Beberkan Alasan Dulu Dukung Jokowi di Pilpres 2014

 

Selain itu, Effendy juga menambahkan atas pilihan Jokowi yang menggandeng KH Maruf Amin sebagai cawapresnya, membuat aura Jokowi sedikit hilang.

"Ada kesan bahwa ketika Pak Jokowi bersama KH Maruf Amin, justru aura Jokowinya keambil sedikit," ujar pengamat politik ini.

Sementara itu, hal yang berbeda ada pada kubu Prabowo.

Karena ketika Prabowo maju di depan publik, ia selalu menggandeng para politikus muda.

Halaman
12