Terkini Internasional

WNI di Kamp Pengungsi ISIS di Suriah Ingin Pulang ke Indonesia, Kemenlu Sebut Butuh Verifikasi

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan orang, di antaranya anak-anak dan kaum perempuan, yang mengaku warga Indonesia itu ditemukan berada di antara ribuan petempur asing ISIS, yang saat ini berada di kamp pengungsi di Al-Hol, Suriah timur.

Pihak yang kontra menganggap kebijakan pemulangan itu beresiko dari sisi keamanan, karena eks anggota ISIS itu dianggap berpeluang menyebarkan ideologi kekerasan setelah kembali ke Indonesia.

Tetapi, Nava Nuraniyah tidak sepakat apabila pemerintah menolak kepulangan mereka atau mencabut status kewarganegaraannya. "(Lagipula) hal itu tidak diatur dalam UU Terorisme," ujarnya.

Langkah yang perlu dilakukan, sambungnya, adalah mendata dan memulangkan seluruh WNI di Suriah. "Itu pendekatan yang lebih humanis," kata Nava.

Dia meyakini bahwa pemerintah Indonesia akan membawa mereka pulang.

"Dulu memang ada ide waktu RUU itu masih didiskusikan untuk mencabut kewarganegaraan. Tapi pada akhirnya tidak disetujui. Ada pembatasan untuk tidak memiliki paspor selama beberapa tahun. Tapi nggak ada pencabutan warga negara. Jadi itu nggak bisa," jelas Nava.

Abu Bakar Baasyir Bebas, Tolak Taat Pancasila tapi Tak Lagi Dukung ISIS

'Saya ingin pulang ke Indonesia'

Sebelumnya, BBC News Indonesia telah berbicara dengan seorang wartawan lepas, Afshin Ismaeli, yang mengaku bertemu sejumlah WNI di kamp pengungsi kamp pengungsi di Al-Hol, Suriah timur.

Salah-satunya, Maryam yang mengaku berasal dari Bandung dan menyatakan ingin pulang ke Indonesia.

"Saya dengan empat anak dan keluar dari Baghuz...kami ingin pulang ke negara asal kami, ke Indonesia," kata Maryam dalam rekaman video yang dibuat Afshin.

Kota Baghuz adalah kantong terakhir kelompok ISIS, yang direbut oleh Pasukan Demokratis Suriah, SDF pimpinan suku Kurdi.

Afshin mengatakan kepada BBC Indonesia, "Kondisi di kamp itu sangat, sangat buruk dan memprihatinkan. Tidak cukup untuk menampung ribuan orang, tidak ada bantuan. Ada yang membagi makanan tapi tak cukup untuk semua."

Warga Indonesia yang ditemui Afshin baru keluar dari Baghuz, namun ia mengatakan banyak pengungsi yang telah bertahun-tahun tinggal di kamp itu. (BBC Indonesia)

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul: Puluhan WNI ditemukan di 'kamp pengungsi eks ISIS' Suriah: 'Kalau terbukti WNI, kita terima kepulangannya'