Terkini Daerah

Fajar Saefudin Bocah yang Badannya Kurus Kering Meninggal, Berawal dari Tertular Penyakit Orangtua

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Babinsa Haurwangi Koptu Haryadi yang membawa Fajar Saefudin ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan

Beberapa kali ia pun membawa cucunya berobat ke puskesmas.

Sayang, pengobatan terpaksa alakadarnya lantaran keluarga Fajar tak punya biaya berobat.

"Ayahnya hanya tukang ojeg, kadang dapat uang kadang tidak," kata Arim.

4. Adik Fajar Meninggal

Tak hanya Fajar, nasib nahas juga menimpa dua cucu Arim lain.

Dua cucu itu tak lain masih adiknya Fajar.

"Adiknya Fajar meninggal dalam usia satu bulan, ia meninggal di rumah seperti sesak, lalu adik Fajar lainnya yakni Fajri meninggal dalam usia dua tahun," ujar Arim sambil tertunduk.

5. Keluarga Tak Punya Uang Sepeser Pun

Saat hendak dibawa, Haryadi mengaku sempat kebingungan.

Pasalnya, keluarga Fajar datang dari kalangan tak mampu, tidak memegang uang sepeserpun.

"Semoga aparat dan pemerintah membantu keluarga miskin yang sakit ini, karena mereka tak punya uang sepeser pun," ujar Haryadi.

Tak hanya itu, rupanya keluarga Fajar juga tak dapat jatah beras raskin.

Satu rumah yang minim ventilasi tersebut ditinggali oleh tujuh orang.

"Keluarga Fajar sepengetahuan saya dalam sebulan hanya mendapat satu liter beras raskin itupun harus ditebus uang Rp 2 ribu, karena gak ada kartu BSM kalau yang ada kartu bisa diberi beras raskin tiga liter sampai lima liter," ujar seorang tetangga yang dekat dengan rumah Fajar.

Fajar Saefudin yang didiagnosis menderita TBC, akhirnya meninggal dunia, Sabtu (23/3/2019) sore. Ia adalah warga Kampung Neglasari RT 01/11, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. (Tribun Jabar/Ferri AM)

6. Kata Dinkes

Halaman
1234