TRIBUNWOW.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin, dan nomor urut 02, Sandiaga Uno, membeberkan visi pihaknya di sesi Pendidikan saat debat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta malam ini, Minggu (17/3/2019).
Dikutip dari laman Youtube Kompas TV , Ma'ruf Amin mengungkapkan jika terpilih menjadi wakil presiden, bersama Joko Widodo, dirinya akan mengeluarkan tiga kartu untuk memajukan Indonesia.
"Jokowi-Jusuf Kalla telah melakukan banyak hal tetapi kerja belum selesai, karena itu, kami, Jokowi-Ma'ruf akan melanjutkan ikhtiar itu untuk membangun dan melindungi segenap bangsa Indonesia," ujarnya.
Ma'ruf juga mengungkapkan akan melanjutkan beberapa program di bidang kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Di bidang pendidikan beasiswa akan kita teruskan dan akan kita tingkatkan sampai ke tingkat kuliah. Oleh karena itu, kepada anak-anakku semua, saya nyatakan kalian jangan takut untuk bermimpi, untuk bercita-cita, orangtua tidak perlu khawatir untuk masa depan anaknya," ulas Ma'ruf.
Dirinya berujar negara telah hadir untuk membantu.
• Maruf Amin Ingin Dirikan Badan Riset, Ferdinand dan Dahnil Anzar Singgung Lembaga yang Sudah Ada
Ia lalu mengeluarkan tiga kartu di tangannya seraya mengangkatnya.
"Karena itu kami akan mengeluarkan tiga kartu yaitu, kartu kuliah , sembako murah, kartu prakerja," jelasnya.
Satu dari tiga kartu itu dijelaskannya dapat membuat anak-anak dari keluarga tak mampu dapat kuliah.
"Untuk apa kartu ini? supaya anak-anak miskin bisa kuliah, supaya ibu bisa berbelanja dengan murah, supaya mudah untuk mendapatkan kerja," ujar Ma'ruf Amin.
• Di Debat Ketiga Cawapres, Maruf Amin: Akan Dibentukan Badan Riset Nasional
Sedangkan Sandiaga Uno menuturkan pihaknya akan memperhatikan kesejahteraan guru, terutama guru honorer.
Selain itu, Sandi juga berjanji akan mengapus program Ujian Nasional (UN).
"Kurikulum kita perbaiki agar memiliki fokus pada pembangunan karakter dan akhlakul karimah," kata Sandiaga Uno.
"Kita juga pastikan bahwa sistem Ujian Nasional dihentikan, diganti dengan penerusan minat dan bakat," sambungnya kemudian.
Ia juga mengungkapkan akan menyediakan lapangan kerja yang terkoneksi dengan sistem pendidikan.