Sedangkan margin of error survei kurang lebih 3 persen.
Dalam pertanyaan tertutup, para responden mengaku mengkhawatirkan lapangan kerja dan pengangguran (68 persen), harga kebutuhan pokok yang naik (64 persen) dan korupsi (52 persen).
Tiga hal itu menurut Igor mempengaruhi jarak elektabilitas dua paslon yang semakin mengecil.
• WNA Masuk ke DPT, BPN Prabowo-Sandi: Carut Marut Pelaksanaan Pemilu
Tak hanya itu, terkait ekonomi, responden sebanyak 73 persen mengatakan karena harga sembako yang naik.
Kemudian pengangguran 44 persen.
Dari survei, hanya 4 persen responden saja yang menilai harga kebutuhan pokok turun.
Jumlah itu terpaut jauh lantaran 59 persen mengaku harga bahan pokok naik, dan 37 persen sisanya mengaku harganya sama saja (tidak naik).
Isu-isu ekonomi yang diangkat paslon 02 membawa tren positif bagi responden, sehingga meningkatkan tingkat kesukaan di mata publik.
Igor menilai, persaingan dua paslon akan semakin ketat, jelang pemungutan suara 17 April 2019 nanti. (TribunWow.com/Nanda/Lala)