Terkini Daerah

Rayhan Dipukuli hingga Tewas di Sekolahnya, Ibu Korban Sebut Pihak Sekolah Sempat Sembunyikan Kasus

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan

Lalu, pada hari berikutnya, yakni Kamis, (28/2/2019), korban Rayhan yang mengambil Jurusan Nautika di SUPM Ladong itu sama sekali tak lagi terlihat.

Penyebab Kematian Siswa SUPM di Belakang Asrama Masih Misteri, Kementerian Kelautan Ambil Tindakan

Petugas asrama, guru, dan pegawai SUPM Negeri Ladong berupaya mencari yang bersangkutan, tetapi masih tidak ditemukan.

Pihak sekolah pun berupaya menghubungi keluarga untuk mengonfirmasi keberadaannya, namun ternyata Aan tidak pulang ke rumahnya.

Tapi ada saksi mata yang menyebutkan korban sempat menuju ke perbukitan.

Ditemukan Meninggal

Seorang pengembala domba, Abdul Munir (53) kemudian menemukan korban tak bernyawa di atas bukit sekitar 300 meter dari belakang pekarangan asrama sekolah SUPM.

Korban saat ditemukan dalam kondisi wajah yang mengalami luka parah.

Selain itu pada belakang kepala juga terdapat luka memar.

Kondisi jenazah, memperlihatkan tanda-tanda penganiayaan berat.

Di bagian wajah terlihat menghitam seperti hantaman benda tumpul (dibenturkan) dan juga bekas seperti disundut rokok di bagian kening.

Kronologi Temuan Mayat Siswa di Belakang Asrama, Jumat (1/3/2019), Pengembala Domba Kaget Lihat Kondisi Wajah Mayat. (Facebook YuniRusmini)

Setelah menemukan mayat, Abdul langsung melapor kepada seorang PNS di SUPM Ladong, Usman (33).

Usman melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Krueng Raya.

Polsek Krueng Raya kemudian ke lokasi dan melakukan penyelidikan.

Polisi langsung bergerak cepat dengan memeriksa sejumlah saksi, terdiri atas siswa, guru, satpam, dan pemilik kantin yang totalnya 18 orang.

Dari pemeriksaan 18 saksi itulah, polisi mulai mendapatkan titik terang tentang identitas tersangka pelaku penganiayaan mengarah kepada NA yang tak lain adalah senior Rayhan.

Halaman
1234