Terkini Daerah

Rayhan Dipukuli hingga Tewas di Sekolahnya, Ibu Korban Sebut Pihak Sekolah Sempat Sembunyikan Kasus

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan

Tenyata kecurigaan Reni tentang penyebab anaknya tewas benar adanya.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH mengatakan pelaku pembunuhan merupakan senior korban yang duduk di kelas III, berinisial AN.

Kecurigaan polisi terhadap AN, ternyata juga sama dengan penuturan siswa SUPM, bahwa setelah mayat Rayhan ditemukan, AN menghilang dari sekolah dengan alasan ke pihak sekolah ingin berobat di luar.

Polisi juga mendapat keterangan rekan korban yang melihat pelaku melakukan tindak kekerasan.

“Kecurigaan kami semakin kuat mengarah ke AN karena kebetulan ada saksi yang melihat langsung ia memukul korban di lingkungan sekolah beberapa hari sebelum Rayhan ditemukan menjadi mayat,” beber Trisno.

Kombes Pol Trisno Riyanto menambahkan, begitu dugaan mengarah ke AN sebagai tersangka pelakunya, satu tim Opsnal Satuan Reskrim Polresta langsung bergerak ke Kota Sabang dan berhasil meringkus tersangka di kota wisata itu pada Sabtu (2/3/2019).

“Ia telah mengakui menganiaya korban, adik kelasnya itu, sehingga Rayhan meninggal. Kini pelaku sudah kita amankan." lanjutnya.

Kronologi Temuan Mayat Siswa di Belakang Asrama, Jumat (1/3/2019). Begini kondisinya. ((Facebook YuniRusmini))

Kronologi Hilangnya Rayhan

Kombes Pol Trisno mengatakan pelaku AN merupakan tersangka tunggal yang diduga menganiaya korban pada Selasa, (26/2/2019).

Penganiayaan itu terjadi di dua tempat terpisah, tapi keduanya masih dalam lingkungan SUPM Ladong.

Penganiayaan pertama dilakukan tersangka AN di masjid.

Sedangkan penganiayaan yang kedua terjadi di kapal berkonstruksi beton yang selama ini digunakan untuk simulasi para siswa SUPM.

Pada penganiayaan itu, pelaku membenturkan wajah korban ke tembok, sehingga menyebabkan luka lebam.

"Selain itu, tersangka juga memukul wajah korban. Namun, sehari setelah penganiayaan Selasa itu, pada Rabu siang, 27 Februari 2019, korban masih terlihat di sekolah."

"Tapi, kondisinya sudah mulai memburuk karena sudah tak sanggup lagi mengikuti pelajaran seperti biasanya,” jelas Trisno.

Halaman
1234