Kabar Tokoh

Tanggapi Kasus Robertus Robert, Fahri Hamzah: Apa Pak Jokowi Tidak Boleh Dipersalahkan?

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI

"Teman2 yg biasanya punya pendirian tentang kebebasan sipil, #FreedomOfSpeech , HAM, dll sekarang mulai hilang.

Lalu setelah Robert ditangkap, mungkin mulai menyesal.

Entahlah, aneh saja kalian. Munafik dan menyebalkan.
Kebencian kalian pada suatu kaum bikin kalian tumpul.

Aku sudah lama mengkhawatirkan tindakan aparat terkait kebebasan berpendapat.

Tapi kalian menikmati benci kalian kepada yang ditangkap dan dipersekusi; Ratna, Dhani, Neno, slamet, dan banyak lagi.

Sekarang kezaliman ini mendekati kita dan kalian mau apa? Ayo puji aparat Kalian!

Kritisi Penangkapan Robertus Robert, Budiman Sudjatmiko: Satirenya Pedas tapi Tak Ancam NKRI

Robert yang aku kenal gak pernah berubah, saya tau dia sinis sama kami anak musolah.

Tapi aku hargai keberaniannya kepada rezim orde baru. Kritiknya di dalam kampus keras.

Tapi dulu, meski orde baru rezim tentara tetapi kampus masih bisa menegakkan mimbar akademiknya.

Robert, setahu saya kritis kepada cara negara menggunakan kekuasaan dan kepada pelibatan militer aktif dalam pemerintahan sipil.

Tapi, setahu saya juga, dulu Robert tidak pernah ditangkap karena bicara.

Tiba2 sekarang, ia ditangkap dan jadi tersangka. Ini agenda siapa?

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah angkat bicara soal kebebasan berpendapat yang menurutnya semakin dibatasi. (Twitter @Fahrihamzah)

Sekarang, secara kasat mata, aparat mendatangi kampus untuk melarang diskusi dan seminar, kelompok sipil bersenjata tajam kadang memburu pembicara sampai masuk ke bandara, dan menolak mereka datang bicara.

Aparat kadang ikut mendesak pembicara pulang. Demi kemanan katanya.

Saya adalah wakil ketua @DPR_RI yang mengkordinir pengawasan sektor pendidikan tinggi, hanya bisa sedih karena ketika saya diundang ceramah oleh mahasiswa, rektor dan pejabat kampus ada yang ditekan dan akhirnya saya dilarang bicara.

Halaman
123