Terkini Daerah

Kasus Pria Bunuh Diri di Transmart Lampung, sang Ayah Ungkap Percakapan Terakhir dengan Korban

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jenazah

Tyas juga tidak memberi kabar apapun pada keluarnya terkait keterlambatannya.

Meski begitu, Asnawi mengaku tidak menaruh curiga atas keterlambatan sang anak.

"Jam empat sore enggak ada kabar. Saya pikir di rumah teman," kata Asnawi.

Dalam ceritanya, Asnawi juga mengaku bingung atas kejadian yang terjadi pada Tyas.

Asnawi menuturkan bahwa dirinya tidak mengetahui soal masalah yang sedang dihadapi Tyas.

"Saya juga bingung. Enggak tahu kalau ada masalah. Enggak tahu kalau di kampus atau hal kuliah juga," imbuh Asnawi.

Jenazah korban bunuh diri di Transmart Lampung tiba di RSUAM, Jumat, 22 Februari 2019 petang. (Tribun Lampung/Hanif Mustafa)

 

Begini Kondisi Bayi Erni Susanti, Wanita yang Dibunuh Suami saat Hamil Tua

Meski mengaku tidak mengetahui masalah yang sedang dihadapi Tyas, Asnawi membeberkan hubungan Asmara anak laki-lakinya itu.

"Tapi memang dia punya pacar masuk polwan. Dia (Tyas) sukanya (terlalu) mendalam," katanya.

Namun, menurut Asnawi hubungan antara Tyas dan sang polwan tersebut sudah berakhir.

Menurut Asnawi, Tyas sudah tidak lagi membicarakan soal pacar polwannya pada keluarga.

"Kemudian enggak ada komunikasi. Dengan keluarga juga. Masih lanjut? Enggak tahu. Tapi, kata temannya sudah putus," tandas Asnawi.

Tak hanya Asnawi, kerabat korban lainnya, Djino (76) juga mengaku bahwa Tyas adalah sosok pendiam.

Tyas Sancana merupakan anak sulung dari empat bersaudara pasangan Asnawi dan Yatinah.

Asnawi diketahui adalah mantan kepala desa Way Hamil, Lampung.

"Sebenarnya jarang ketemu. Tapi, memang anaknya pendiam," kata Djino, Jumat (22/2/2019).

Halaman
1234