Kasus Pembunuhan

Tangisan Vena setelah Ayahnya Bunuh sang Ibu dan Adik: Aku Tidak Punya Ibu

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Sri Dewi dan anak keduanya, VK saat hendak diberangkatkan ke tempat pemakaman umum desa setempat, Minggu (17/2/2019).

TRIBUNWOW.COM - Vena yang masih duduk di bangku SD tak bisa membendung kesedihannya saat melepas kepergiaan Ibu dan adiknya.

Sebelumnya kejadian memilukan menimpa sebuah keluarga di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (16/2/2019)

Dikutip TribunWow.com dari Surya, pria bernama Nardian atau Nardi (38) tiba-tiba mengamuk membabi buta hingga menewaskan istrinya Sri Dewi (29) dan anaknya yang masih balita, Vika Nadhira (7 bulan).

Vena yang merupakan anak pertama Sri Dewi menangis dalam pelukan keluarga Ibunya saat menyaksikan ibu dan adiknya dimakamkan.

"Ibu, ibu, aku gak duwe ibu (aku tidak punya ibu)," terdengar suara Vena memanggil-manggil nama ibunya sambil terus menangis.

Hanya karena Dilarang Merokok Suami Habisi Nyawa Istri dan Bayinya, Keluarga Tak Berani Melerai

Kronologi

Kejadian ini bermula Sabtu (16/2/2019) sekitar pukul 19.30 WIB seusai Nurdin dan istrinya, Sri melangsungkan salat Isya berjamaah.

Diceritakan seorang saksi, Sugeng, keluarga tersebut masih bercengkrama sambil menunggu disiapkan makan malam oleh istrinya.

Dalam rumah semua anggota keluarga Nardi dan juga istrinya sedang berkumpul.

Kedua orangtua Nardi juga berada di rumah yang sama bersama dengannya.

Setelah duduk untuk beberapa waktu di dapur, pelaku kemudian mendatangi sang ibu, Suparmi di ruang tamu.

Keduanya kemudian berbincang-bincang seperti biasa.

Di tempat lain, istrinya, Sri Dewi sedang mengobrol dengan keluarganya di ruangan lain yang dekat dengan gudang.

Pembicaraan santai tersebut terjadi lantaran sedang menunggu makan malam bersama.

Seusai Bunuh Istri dan Bayinya, Nardi Telanjang dan Lakukan Hal Aneh, Keluarga Ungkap Alasannya

Setelah berbincang di ruang tamu, Nardi kemudian tampak menuju ke gudang.

Halaman
1234