Terkini Daerah

Unggahan Terakhir Istri Bripka Poltak sebelum Suaminya Tewas Tembak Kepala Sendiri

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebersamaan Bripda Poltak dan istri sebelum tewas

"Amang, baru kemaren gendong anaknya yang kecil. Sempat ia pamit. Pergi dulu yang sayang. Begitu cepat amang pergi," kata ibu Bripka Boltak yang belum diketahui nama itu, sambil terus menangis.

Sebelumnya berada di Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Blok II Lunuknaja, Batam, jenazah Bripka Poltak dibawa ke RS Bhayangkara untuk di autopsi.

Keluarga yang turut menemani jasad anggota polisi tersebut juga tampak histeris dan tak menyangka kematian Bripda Poltak yang sangat cepat.

Dari pantauan TribunBatam, beberapa anggota polisi dan juga rekan korban tampak duduk di depan ruang instalasi.

Tak hanya rekan korban, suasana haru juga tampak dari keluarga Bripka Poltak di ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Polda Kepri.

Polisi Berpangkat Bripka Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak, Warga Mengira Suara Ledakan Petasan

Terdengar pula, suara seorang laki-laki yang setengah berteriak saat keluar dari ruangan autopsi tersebut.

"Aku yang salah, maafkan aku Tuhan, maaf kan, aku yang salah," terdengar teriakan itu, Rabu (13/02/2019).

Tak hanya itu, ada pula seorang pria yang terdengar sedang memberikan infomasi melalui sambungan telepon atas meninggalnya Bripka Poltak.

"Halo ha, Abang Kris udah gak ada dia tulang, meninggal dia. Kabarin yang lain," sebutnya terdengar sambil menangis.

Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus semasa hidup ((TRIBUNBATAM/FACEBOOK))

Kronologi Bripka Poltak Tembak Kepalanya Sendiri

Diketahui, Bripka Poltak ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Rabu (13/2/2019) setelah menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api (senpi).

Ia adalah anggota Penyidik Polsek Batu Ampar, Polresta Barelang, Batam.

Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.id, kabar tewasnya anggota polisi tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol S. Erlangga.

Namun, senjata api yang digunakan bukanlah milik Bripka Poltak sendiri.

Erlangga mengatakan Bripka Poltak mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke kepala menggunakan pistol milik rekannya, Brigadir Asep Sufriana.

Halaman
1234