Pilpres 2019

Sempat Berdebat Sengit di Mata Najwa, Kubu Jokowi dan Prabowo 'Rukun' saat Bicarakan Jan Ethes

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedua kubu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tampak saling beradu argumen dalam acara Mata Najwa, Rabu (6/2/2019).

TRIBUNWOW.COM - Kedua kubu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tampak saling beradu argumen dalam acara Mata Najwa, Rabu (6/2/2019).

Dalam tema 'Tancap Gas Jelang Pilpres', sejumlah persoalan tampak menjadi pembahasan di Mata Najwa.

Mulai dari konsultan asing, utang negara, polemik 'Yang Gaji Kamu Siapa?', hingga kasus Ahmad Dhani dan Buni Yani.

Bahas Pelibatan Anak dalam Kampenye, Budiman Sudjatmiko Teput Jidat saat Dengar Jawaban Nasir Djamil

Sebanyak enam narasumber hadir dalam acara Mata Najwa.

Dari kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 01, ada Dini Shanti Purwono, Irma Suryani, dan Budiman Sudjatmiko.

Sementara dari kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 02, ada Faldo Maldini, Miftah Sabri, dan Muhammad Nasir Djamil.

Jan Ethes Persatukan Dua Kubu

Jan Ethes saat berada di Ini Talk Show (Instagram @janethes_official)

Hingga ada satu momen yang membuat 'perseteruan' pendapat itu hilang seketika.

Momen itu terjadi ketika mendekati sesi akhir di program Mata Najwa.

Di Mata Najwa, Kubu Prabowo-Sandi Terus Tertawa saat Bahas Polemik Jalan Tol Pemerintahan Jokowi

Dalam bagian itu, tema yang dibahas soal cucu capres nomor urut 01, Jokowi, Jan Ethes Srinarendra yang dipersoalkan politikus karena dinilai dilibatkan dalam unsur politis.

Menanggapi persoalan itu, Jubir BPN Prabowo-Sandi, Miftah Sabri mengatakan tidak mempermasalahkan keterlibatan Jan Ethes dalam acara yang dilakukan Jokowi.

"Kalau saya berpandangan bahwa pendidikan politik itu mesti ditanamkan sejak usia dini, jangan berbeda pendapat terus lah, kalau perlu kita merubah anak-anak kampanye, bolehlah itu," ungkap Miftah Sabri.

Sementara itu, Dewan Pengarah Direktorat Advokat dan Hukum BPN, Muhammad Nasir Djamil, menjelaskan dari sisi undang-undang kampanye.

Menurutnya, anak-anak dilarang dibawa saat kampanye.

"Ya memang sih ya tergantung kalau memang dalam hal kampanye dilarang membawa anak-anak, dalam hal-hal kampanye," jelas Nasir Djamil.

Halaman
1234