Breaking News:

Pilpres 2019

Bicara soal 'Sandiwara Uno', Faldo Maldini Sindir TKN Jokowi-Maruf Amin Punya Banyak Ahli

TKN Jokowi-Ma'ruf menuding pihak BPN Prabowo-Sandiaga melakukan sejumlah rekayasa kejadian untuk menaikkan angka elektabilitas capres.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Instagram @FaldoMaldini
Politisi PAN Faldo Maldini 

TRIBUNWOW.COM - Pihak Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin menuding pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno melakukan sejumlah rekayasa kejadian untuk menaikkan angka elektabilitas capres.

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Najwa Shihab dalam program Mata Najwa Trans 7 dengan tema 'Tancap Gas Jelang Pilpres', Rabu (6/2/2019), pernyataan tersebut diucap oleh tim TKN Jokowi-Maruf yang diwakili Budiman Sudjatmiko, Irma Suryani Chaniago, dan Dini Shanti Purwono.

Saat ditanya menurut Budiman apa kira-kira tujuan pihak Sandi melakukan hal tersebut, Budiman justru menerangkan apa yang diberitakan itu hanyalah kepalsuan.

"Ya bagi saya, kalau saya sih tidak melihat itu sebagai sesuatu yang genuine (tulus) ya. Segala sesuatu kecintaan yang tidak genuine menurut saya itu palsu, itu racun," jelasnya.

Budiman Sudjatmiko Koreksi Ucapan Miftah Sabri, BPN Prabowo-Sandi: Kualitasnya Makin Turun

Menambahi ucapan Budiman, Dini pun memberikan tanggapan.

Dini mengungkapkan bahwa pembuatan gimmick semacam itu dilakukan agar meningkatkan angka elektabilitas pasangan capres dan cawapres.

"Itu dilakukan untuk meningkatkan awareness orang-orang terhadap dia tentunya. Kan dalam kontestasi politik, kita perlu awareness kemudian dikonversi menjadi elektabilitas kan. Kalau orang enggak kenal kita, gimana bisa pilih. Jadi itu memang salah satu cara dari Bang Sandi, untuk meningkatkan awareness orang terhadap dia," kata Dini.

Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko (Capture/Live trans7)

Bahkan, Budiman mengungkapkan bahwa kejanggalan yang terjadi dalam kejadian-kejadian yang dialami Sandi dapat terlihat dengan jelas bukti manipulasinya.

Heran dengan Sikap BPN Prabowo-Sandi soal UU ITE, Jubir TKN Jokowi-Maruf: Sekadar Jualan Politik?

Ia juga bersedia untuk mengungkapkan kejanggalan-kejanggalan yang ada pada foto ataupun video dari kejadian yang ramai diberitakan itu.

Selain itu, Budiman menerangkan bahwa kejadian yang dibuat-buat seperti yang terjadi pada Sandi hanya untuk menutupi kekurangan dari pihak Prabowo-Sandi.

"Tujuannya pertama suatu popularitas di tengah tidak adanya prestasi, di tengah tidak adanya ide yang orisinil. Hanya mencari kehebohan, jadi orang-orang yang menjadi pahlawan palsu dan menciptakan fans-fans palsu untuk sebuah," jelas Budiman.

Belum selesai Budiman menjelaskan, Muhammad Nasir Djamil, Dewan Pengarah Direktorat Advokat dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga kemudian menyela.

"Sandiaga bukan tipikal orang yang seperti itu menurut saya," kata Nasir.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko dan Dewan Pengarah Direktorat Advokat dan Hukum BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Nasir Djamil.
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko dan Dewan Pengarah Direktorat Advokat dan Hukum BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Nasir Djamil. (YouTube/Najwa Shihab)

Hasil Survei Elektabilitas Capres oleh LIPI, Jokowi dan Prabowo Alami Peningkatan, Lihat Selisihnya

Miftah kemudian mebuat suasana semakin terasa panas dengan membandingkan Sandi yang telah dipercaya menjadi cawapres sementara Budiman yang berada pada satu angkatan hanya mampu menjadi Juru Bicara saja.

"Inilah menariknya, Bang Sandi sama Mas Budiman ini satu generasi, teman-teman. Tapi di BPN, generasinya sudah jadi wapres. Kalau Mas Budiman ya ngadepin kita, jadi jubir," ujar Miftah.

Halaman
1234
Tags:
Sandiaga UnoFaldo MaldiniTKN Jokowi-MarufMata NajwaBudiman Sudjatmiko
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved