Menurutnya, dalam pemilu 2019 untuk tidak mempertaruhkan masa depan yang berpotensi merusak bangsa.
"Ada kaidah ushul fiqh, "dar'ul mafaasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih", menghindari keburukan itu harus lebih didahulukan daripada meraih kebaikan.
Artinya, jangan pertaruhkan masa depan dgn hal2 yg tidak jelas, spekulatif, dan berpotensi lbh merusak," ungkapnya, Minggu (6/1/2019).
Diketahui sebelumnya, ajakan untuk menggunakan hak pilih dalam pemilu memang sering dilontarkan oleh Mahfud MD.
Dalam beberapa kali kesempatan mengisi acara pun ia juga memberikan ajakan itu.
Seperti saat dirinya menjadi narasumber pada program YouTube Asumsi, Minggu (23/12/2018).
• Tuntut Mahfud MD Tanggung Jawab, Andi Arief: Bisa Gantikan Luka Anak, Istri, dan Keluarga Saya?
Ia memberikan imbauan bahwa pemilu merupakan hak konstitusi setiap warga untuk digunakan.
Karena, jika masyarakat tak menggunakan haknya, maka kemungkinan pemimpin yang buruk akan bisa memimpin.
"Pemilu itu agenda konsititusional untuk hak konstitusional, rugi kalau orang nggak milih, karena milih karena tidak milih, pemimpin akan tetap terpilih."
"Dalam keadaan begitu yang diuntungkan adalah orang yang secara politik tidak baik, karena yang baik-baik tidak mau milih gitu kan," tegas Mantan Ketua MK ini.
Dirinya menambahkan saat ini dalam pemilu tidak ada pilihan yang benar-benar bagus dan ideal untuk dipilih.
Akan tetapi, memilih bukan untuk mencari yang baik melainkan pilih yang lebih baik di antara kedua kandidat.
Mahfud juga menerangkan terkait Golongan Mahfud yang sering ia lontarkan, yakni ajakan untuk memilih.
"Golfud (golongan Mahfud) itu mengasumsikan pilih yang lebih baik karena yang baik itu sebenarnya tidak ada. Pilih yang lebih baik dari sama-sama yang tidak baik, atau pilih yang lebih baik dari yang sama-sama baik."
"Tapi nyatanya tidak ada yang bagus beneran, ya sudah pilih saja yang ada karena negara ini tetap harus berjalan Anda memilih atau tak memilih," ujar pakar hukum tata negara ini.
• Terkait Kabar Kembalinya Tabloid Obor Rakyat, Mahfud MD: Harus Diawasi sejak Sekarang
Namun, Mahfud enggan memberikan pernyataan terkait siapa yang baik dan tidak baik secara mendetail.
"Itu filosofi saja, nanti kalau kita nunjuk orang, Anda keluar dari sini bisa ditangkap nyebut orang, pokoknya filosofinya gitu."
"Memilih bukan untuk menentukan orang yang ideal tapi untuk menghindari orang yang jahat memimpin, gitu saja filosofinya," jawab Mahfud MD.
(TribunWow.com)