Tsunami di Banten dan Lampung

Pertimbangkan Kondisi Potensi Gempa di Selat Sunda, BMKG Peringatan Waspada Tsunami Masih Diterapkan

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

anak gunung krakatau semakin landai dan ada 2 retakan baru, BMKG khawatirkan terjadi tsunami

Diketahui sebelumnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau telah memicu terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda, yang menyebabkan ratus orang meninggal di Pandeglang (Banten) dan Lampung Selatan (Lampung), Sabtu (22/12/2018).

Tanggapi Prostitusi Online Artis, Hotman: Jangan Cuma Artis yang Diekspos, Oknum Konglomerat Juga

Dikutip dari Kompas.com, menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati imbau masyarakat untuk selalu waspada adanya tsunami susulan setelah menemukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau.

Imbauan itu Dwikorita sampaikan saat dirinya berada di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Pandeglang, Banten pada Selasa (1/1/2019).

Dwikorita menjelaskan bahwa retakan muncul setelah Gunung Anak Krakatau mengalami penyusutan, sebelumnya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.

"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut. Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," jelasnya.

Dwikorita mengatakan, ada dua retakan baru dalam satu garis lurus di salah stu garis lurus di salah satu sisi bagian Gunung Anak Krakatau.

Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 500 Meter

Diduga retakan terjadi akibat adanya getaran tinggi yang muncul pada saat gunung erupsi.

Dari retakan tersebut, Dwikorita mengkhawatirkan kondisi bawah laut Gunung Anak Krakatau bisa saja terjadi longsor dan masyarakat diminta untuk selalu waspada di zona 500 meter dari pinggir pantai.

"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor)," jelasnya.

"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," imbuh Dwikorita.

(TribunWow.com/ Atri W)