Tidak mungkin letusan GAK akan sama tahun 1883.
• 3 Fenomena Aneh yang Terjadi karena Erupsi Gunung Anak Krakatau, Dasar Laut Sunda Jadi Beda
Diinfokan sebelumnya dari Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Kamis (3/1/2019).
Hal itu disampaikan PVMBG di laman Instagramnya PVMBG, @pvmbg_kesdm.
PVMBG menyampaikan bahwa Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Kamis (3/1/2019), pukul 12:03 WIB.
Lebih lanjut, PVMBG menjelaskan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.600 meter di atas puncak.
Lanjut PVMBG, kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara dan Timur Laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 10 detik, serta tidak terdengar suara dentuman.
PVMB menyatakan saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada status level III (Siaga).
PVMBG menghimbau masyarakat untuk tidak mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.
• Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 1.600 Meter
"Informasi Erupsi G. Anak Krakatau.
Telah terjadi erupsi G. Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 03 Januari 2019 pukul 12:03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 1.710 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi ± 1 menit 10 detik.
Tidak terdengar suara dentuman.
Saat ini G. Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga).