Andi Arief mengatakan, pelaku dibayar Rp 150 ribu/orang.
"Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang.
Mereka dibayar 150 ribu/orang.
Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa," ujarnya.
"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP.
Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja.
Selama ini hubungan kami baik.
Tugas polisi menyimpulkannya.
Tidak ada alasan, pelakunya ada.
Beda dg kasus lain," imbuh Andi Arief.
• Politisi Demokrat: Apakah untuk Menyambut Presiden Tak Boleh Ada Atribut Partai yang Bukan Koalisi?
Selain itu, Andi Arief juga menyebut apabila para pelaku memiliki kemampuan mengelabui dan menembus batas keamanan presiden.
"Perusak atribut Partai Demokrat di Riau punya kemampuan mengelabui dan menembus batas keamanan standar siaga satu kunjungan Presiden.
Wajar kalau Polisi tidak mengendus. Punya ilmu sirep, semua keamanan tertidur," kata Andi.
"Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan.
Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP.