Terkini Daerah

Terkait Perusakan Mapolsek Ciracas, Kodam Jaya: Teriak Komando Bukan Berarti dari TNI

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Polsek Ciracas yang dibakar massa, Rabu (12/12/2018).

TRIBUNWOW.COM - Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi, angkat bicara terkait kasus perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Sabtu (15/12/2018), Kolonel Infanteri Kristomei menyebut bahwa jika ada orang yang berteriak komando itu bukan berarti dia dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tak hanya itu, dirinya mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang berperawakan besar dan berambut cepak bukan juga berarti anggota TNI.

"Ya misalnya ada yang teriak "Komando", kan belum tentu dia TNI. Semua bisa teriak komando. Belum tentu yang badannya kotak-kotak, rambutnya cepak itu TNI. Pelatih fitness saya, rambutnya cepak, badannya kotak-kotak," ujar Kristomei Sianturi di Mapolda Metro Jaya, Jumat, (14/12/2018).

Kerugian Pasca Insiden Pembakaran Polsek Ciracas Ditaksir Lebih dari Rp 1 Miliar

Menurut keterangannya, saat ini pihak TNI telah membentuk tim investigasi untuk mengusut siapa sebenarnya massa yang melakukan tindakan brutal itu.

Tim Investigasi tersebut, diisi oleh angkatan darat, laut, serta udara.

Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi meminta masyarakat untuk mempercayai pihak TNI.

Dirinya lantas berjanji, jika pelaku benar-benar dari pihaknya maka ia akan menindaklanjuti.

Imbauan Sejumlah Tokoh terkait Dugaan Keterlibatan Anggota TNI dalam Kasus Perusakan Polsek Ciracas

"Percayakan pada kami, apabila benar ada unsur TNI, maka kami pasti akan tindaklanjuti sesuai dengan aturan yang ada," janji Kristomei Sianturi.

Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi juga membeberkan bahwa ada pihak Kodim yang sempat membubarkan massa pada gelombang pertama di Polsek Ciracas, Selasa (11/12/2018).

Sehingga, pada pukul 20.00-21.O0 WIB massa terlihat membubarkan diri.

Kolonel Infanteri Kristomei juga mengaku kaget, jika pada pukul 22.00 WIB muncul gelombang massa yang kedua.

5 Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI di Ciracas Telah Ditangkap, 2 di Antaranya adalah Suami Istri

"Massa pertama sudah dibubarkan Kodim. Massa kedua yang tidak diketahui, karena kan massa yang pertama sudah pulang. Tahu-tahu ada yang kedua," jelasnya.

Kapendam Jaya, Kolonel Inf Kristomei Sianturi (Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)

Dia menjelaskan pembubaran pertama atas koordinasi dan informasi dari Babinsa setempat.

Sedangkan, dirinya mengaku tidak tahu-menahu mengenai gelombang kedua.

Halaman
12