TRIBUNWOW.COM - Kepala Lapas Sukamiskin, Tejo Herwanto, blak-blakan menerangkan soal kondisi Lapas yang ia pimpin.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jabar, ia menjawab soal isu bilik asmara yang difungsikan sebagai kamar bercinta oleh terpidana Fahmi Darmawansyah, suami aktris Inneke Koesherawati.
Isu yang berbedar, jika ada tahanan yang ingin menggunakan bilik asmara tersebut, napi harus membayar sebesar Rp 650 ribu.
Menjawab isu yang santer terdengar tersebut, Tejo Herwanto membantah dirinya mengetahui bilik asmara tersebut.
Karena, semenjak ia datang ke Sukamiskin, tidak ada bilik asmara yang banyak dibicarakan itu.
"Jadi sejak saya datang, yang dimaksud ruangan itu di mana saya tidak tahu. Jadi yang dianggap dulu saung itu, sudah dibongkar," ujarnya, Jumat (7/12/2018).
• Salahgunakan Izin Keluar Lapas, Tubagus Chaeri Wardana ke Hotel Bareng Artis Inisial FNJ
Bilik asmara yang ia sebut dengan saung itu disebutnya sebagai ruang kunjungan.
"Saung yang di belakang juga sudah dibongkar, akses tempat mereka masuk atau saung sudah digunakan ruang kunjungan. Jadi apa yang disampaikan jaksa (penuntut umum), sekarang sudah tidak ada lagi," tambahnya.
Tejo mengaku, ada tim yang telah membersihkan bilik itu sebelum dirinya datang menjadi Kalapas.
Ia juga memastikan saat ini sudah tidak ada ruangan khusus bagi para napi.
Selain bicara soal bilik asmara, Tejo juga angkat suara soal dakwaan jaksa pada suami Inneke, TB Chaerudin dan Fuad Amin yang dianggap sering keluyuran dan mendapatkan fasilitas kamar mewah.
"Ruangannya biasa saja, tidak mewah dan sebagainya. Mereka di dalam koperatif, setiap ada program pembinaan mereka jalani, tidak ada konflik dengan petugas," kata Tejo.
Untuk meminimalisir terjadinya napi yang keluyuran, saat ini Tejo juga telah menerapkan sistem baru bagi petugas lapas.
Sistem baru itu berupa GPS, setiap petugas yang turut ke luar napi harus memberikan informasi posisi terkahir mereka melalui GPS.
• Wawan Pura-pura Sakit Naik Ambulans Keluar Lapas Sukamiskin kemudian Tukar Mobil buat ke Hotel
"Misalkan ada warga binaan ke luar, diawasi, jam sekian ke mana di mana, pakai GPS di ponsel android ada kan sekarang. Si petugasnya memberikan posisi terakhir di mana ke mana, jadi kami tahu," katanya.