Terkini Daerah

3 Tindakan Anarkis yang Dilakukan oleh 113 Napi saat Kabur dari Lapas Banda Aceh

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas saat berhasil menangkap kembali satu dari 113 narapidana yang kabur dari LP Kelas II A Banda Aceh, di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (29/11/2018) malam.

"Satu orang kena pukul tadi, tapi ya enggak apa apa," tambahnya

Keterangan lain juga diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Aceh, AKBP Ery Apriyanto.

Menurut keterangan Ery, selepas sholat Magrib tiba-tiba ada sekelompok napi yang berada di bagian kanan lapas sedang mendobrak pagar jaring besi.

Seorang petugas jaga, Munawar yang saat itu sedang bertugas di ruang P2P, langsung mencari sumber keributan.

"Ternyata, Munawar melihat salah satu petugas di bagian dalam LP diserang oleh para napi yang berjumlah Lebih kurang 100 orang," kata Ery, Kamis (29/11/2018) dikutip dari Kompas.com.

Situasi semakin tidak terkendali, sementara jumlah petugas tidak sebanding dengan para napi.

Akhirnya mereka menjebol dinding pengaman dan melarikan diri melalui persawahan yang ada di belakang lapas.

4 Fakta Kaburnya 113 Napi di Lapas Banda Aceh, Kronologi hingga Napi Rampas Motor Warga

Seorang napi yang kabur berhasil ditangkap aparat kepolisian dan digiring ke mobil tahanan untuk dikembalikan ke LP Kelas II A Lambaro Aceh Besar pada Jumat (30/11/2018) dini hari. ((KOMPAS.com/DASPRIANI Y ZAMZAMI ))

3. Rampas 3 Motor Warga

Dilansir dari Serambinews, sejumlah napi yang sedang berusaha melarikan diri tersebut merampas tiga sepeda motor warga yang sedang melintas di kawasan Lapas di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Sepeda motor warga tersebut dirampas untuk memudahkan para napi dalam melarikan diri.

Satu di antara sepeda motor yang dirampas adalah milik Mahyuddin (57) warga Gampong Bayu, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Motor tersebut adalah Honda Beat tahun 2010 berwarna hitam dengan nomor polisi BL 4568 LAD.

Menurut keterangan dari Mahyuddin, insiden tersebut terjadi saat dirinya tengah dalam perjalanan dari Gampong Bayu menuju ke Gampong Pante.

"Saya dalam perjalanan dari Bayu ke Pante untuk salat Maghrib sekaligus menghadiri samadiyah (tahlilan) di Gampong Pante,” kata Mahyuddin, Kamis (29/11/2018), seperti dikutip dari Serambinews.

Dalam perjalanan tersebut, tiba-tiba beberapa orang menghampiri Mahyuddin dan kemudian merampas sepeda motornya.

Halaman
1234